Generasi Muda Kaltim Dibekali Pendidikan Politik Sejak Dini
SEKALTIM.CO – Seminar pendidikan politik yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Kreativitas Remaja (LPKR) Kalimantan Timur (Kaltim) pada Minggu (17/11/2024) di Hotel Fugo Samarinda menjadi bukti nyata betapa pentingnya menumbuhkan kesadaran politik sejak dini.
Acara yang dihadiri 120 peserta terdiri dari mahasiswa dan generasi muda ini, bertema “Pentingnya Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula, Khususnya Mahasiswa dan Generasi Muda”. Tujuannya, untuk menyentuh langsung peran mereka sebagai pemilih cerdas dan bertanggung jawab.
Melihat dari sisi pentingnya pendidikan politik di kalangan generasi muda di Kaltim, kegiatan ini seharusnya menjadi langkah awal yang tak bisa dianggap remeh. Mengingat banyaknya mahasiswa yang masih belum sepenuhnya paham tentang hak dan kewajiban mereka dalam proses demokrasi.
Dikatakan Ketua panitia, Wiwik Dwi Retnowati, tujuan utama dari seminar ini tidak lain untuk menyadarkan mahasiswa bahwa mereka bukan sekadar mengikuti arus dalam memilih, tetapi harus memahami siapa dan apa yang mereka pilih.
“Di tengah maraknya fenomena golongan putih (golput), seminar ini penting untuk memberi pemahaman bahwa setiap suara sangat berharga dalam menentukan arah pembangunan bangsa, terutama menjelang 2045, tahun Indonesia Emas,” ujarnya.
Disinggung mengapa pesertanya mahasiswa, ia pun menuturkan bahwa mereka adalah pemilih pemula yang nantinya akan menjadi penentu masa depan demokrasi Indonesia. Seminar ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk lebih memahami pentingnya berpikir kritis dalam menentukan pilihan.
“Kami semua ingin acara ini bisa memberikan pencerahan, terutama mengenai apa yang seharusnya menjadi pertimbangan dalam memilih pemimpin,” tuturnya.
Kata Wiwik, mereka tidak boleh lagi hanya mengikuti pendapat orang tua atau teman-teman tanpa dasar pemahaman yang matang. Menurutnya, pendidikan politik memang harus dimulai sejak dini.
Diharapkan, setelah mengikuti seminar ini, mahasiswa tidak hanya menjadi pemilih yang sekadar mengikuti tren atau opini orang lain, tetapi mereka mampu membuat keputusan berdasarkan pemahaman yang benar tentang visi-misi calon pemimpin.
“Pilihan mereka harus berasal dari hati dan kesadaran penuh akan masa depan yang ingin mereka bangun,” tegasnya.
Rusman Ya’qub, salah satu narasumber dalam seminar, mengingatkan kualitas demokrasi Indonesia dapat dinilai dari partisipasi pemilih yang aktif. Karena itu, upaya meningkatkan kesadaran politik di kalangan Gen Z harus terus digalakkan.
“Saya harap partisipasi tinggi dari mereka bisa menciptakan demokrasi yang lebih bersih dan adil, bebas dari praktik transaksional yang selama ini menjadi momok dalam pemilu,” katanya.
Seminar ini lanjut dia, seharusnya menjadi model bagi kegiatan serupa di daerah lain, untuk menyadarkan generasi muda bahwa mereka adalah agen perubahan yang bisa mengubah wajah politik Indonesia menjadi lebih baik.
Dengan memberikan pendidikan politik tepat, generasi muda akan semakin memahami arti pentingnya hak pilih, dan tentunya, mereka akan menjadi pemilih yang lebih cerdas dan memiliki pendirian yang kuat.
“Sudah saatnya kita semua, terutama generasi muda, lebih peduli dengan politik dan demokrasi. Agar tidak hanya ikut-ikutan dalam memilih, tetapi benar-benar paham apa yang mereka pilih untuk masa depan bangsa,” tutupnya.