Presiden Prabowo Terbang ke Sumatera Tinjau Lokasi Terdampak Banjir dan Longsor

Sekaltim.co – Presiden Prabowo Subianto turun langsung meninjau wilayah terdampak banjir dan longsor di Pulau Sumatera, Senin 1 Desember 2025. Presiden berangkat dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma sekitar pukul 06.00 WIB menuju Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Tapanuli Utara, sebelum melanjutkan perjalanan ke Aceh Tenggara, salah satu titik terdampak paling parah.
Kedatangan Presiden di posko bencana Sumatera di Aceh Tenggara langsung disambut riuh warga yang memadati area posko sebagaimana disiarkan di kanal Youtube Sekretarit Presiden. Presiden didampingi Menteri Sosial Syaifullah Yusuf dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto saat meninjau distribusi bantuan, kondisi pengungsi, serta fasilitas darurat yang tengah beroperasi.
Dalam keterangannya, Presiden Prabowo mengapresiasi kecepatan respons aparat di lapangan. “Saya terima kasih kepada mereka dari TNI, Polri, reaksinya cepat sehingga bantuan bisa mengalir,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah segera memperbaiki jembatan dan infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang.
Presiden menjelaskan bahwa anggaran untuk perbaikan fasilitas publik di desa, kecamatan, hingga kabupaten sudah disiapkan jauh hari. “Alhamdulillah kita punya anggarannya. Kita lakukan penghematan di pusat supaya sebanyak mungkin bantuan bisa langsung mengalir untuk rakyat di bawah,” kata Prabowo.
Kunjungan ini menjadi salah satu bentuk respons cepat pemerintah untuk memastikan seluruh langkah darurat berjalan optimal. Presiden memeriksa kondisi lapangan, termasuk titik-titik yang mengalami kerusakan parah dan gangguan layanan dasar, seperti akses jalan, jembatan, listrik, hingga kebutuhan logistik masyarakat.
Selain meninjau, Presiden juga berdialog dengan warga dan memastikan kondisi pengungsi tertangani dengan baik. Pemerintah, kata Prabowo, akan memastikan mekanisme penanganan bencana dilaksanakan “cepat, tepat, dan terkoordinasi”.
Kepala Negara menekankan bahwa fokus utama pemerintah adalah stabilisasi situasi, percepatan bantuan, dan pemulihan akses vital. Setelah agenda di Aceh Tenggara, Presiden dijadwalkan melanjutkan peninjauan ke beberapa wilayah lain yang juga terdampak banjir dan longsor.
Kunjungan Presiden ke Sumatera meninjau lokasi bencana ini sekaligus menjadi sinyal bahwa pemerintah bergerak penuh untuk memastikan keselamatan dan pemulihan warga terdampak bencana di Sumatra.
Sebelumnya BNPB merilis data jumlah korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di Pulau Sumatera yang terus bertambah. Dalam konferensi pers Minggu malam, 30 November 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan total 442 warga meninggal dunia dan 402 orang masih hilang di tiga provinsi terdampak: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, Aceh melaporkan 96 korban meninggal dan 75 orang hilang. Korban tersebar di 11 kabupaten/kota dari total 18 daerah terdampak di provinsi tersebut.
Sementara itu, Sumatera Utara menjadi wilayah dengan angka korban tertinggi. Tercatat 217 warga meninggal dunia dan 209 orang masih hilang.
Di Sumatera Barat, korban meninggal bertambah menjadi 129 jiwa dengan 118 warga masih hilang. Meski begitu, kondisi perlahan mulai pulih. (*)









