KINERJAPemprov Kaltim

Pj Gubernur Akmal Malik Beberkan Kunci Penanggulangan Bencana “Kekinian” di Kaltim

SEKALTIM.CO – Menanggulangi bencana bukan perkara gampang. Perlu sinergi, komunikasi, dan koordinasi yang baik dari seluruh pemangku kepentingan.

Begitu kata Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik saat tampil dalam Podcast Rakornas Penanggulangan Bencana (PB) 2024 yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu 24 April 2024.

Sebelumnya, Akmal menyampaikan gagasan dan wacana kekinian dalam penanggulangan bencana di Kaltim dalam Rapat Komisi 4 Rakornas Penanggulangan Bencana (PB) 2024 di El Hotel Bandung, Selasa 23 April 2024 yang bertema “Pengembangan Teknologi dan Inovasi dalam Penanggulangan Bencana”, .

“Rapat ini salah satu bentuk tabayyun nasional untuk mengoptimalkan peran penanganan bencana di Indonesia. Tadi saya sampaikan, ini sangat bagus sekali, tetapi tolong disamakan frekuensinya dulu terkait persoalan bencana di daerah,” ungkap Akmal menanggapi rapat komisi saat membuka pembicaraan di podcast.

Lebih lanjut, Akmal menegaskan, penanganan bencana harus dikoordinir oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun, pembiayaannya tak melulu dari BPBD saja. Bisa juga dari dinas-dinas lain, seperti pertanian untuk ketahanan pangan, lingkungan hidup, hingga kehutanan.

“Tata kelolanya, prosedural dan penanganannya, harus dikontrol BPBD. Sehingga akan ada orkestrasi yang apik dalam penanganan bencana,” terang Akmal.

Akmal menerangkan, inovasi bukan sekadar teknologi, tapi juga koordinasi dan kolaborasi yang baik. Tata kelola inilah yang menjadi kunci komitmen dari semua pihak.

“Kuncinya komunikasi baik antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan desa. BPBD adalah motor penggeraknya, makanya saya minta BPBD punya jejaring dan komunikasi yang bagus dengan jajaran bawahnya,” tambah Akmal.

Dalam situasi bencana, koordinasi sering kali jadi kendala. Cara terbaik adalah memperkuat komunikasi hingga ke tingkat desa. BPBD Kaltim sudah punya instrumen untuk membagi informasi ke seluruh BPBD kabupaten/kota hingga desa.

“Kejadian sekecil apa pun di desa akan terinfo dengan cepat ke kabupaten/kota dan dapat direspons baik oleh provinsi. Nanti provinsi yang mengorkestrasikan dukungan, apakah perlu bantuan nasional atau internasional,” papar Akmal.

Selain itu, menurut Akmal, peran BPBD tak sebatas menangani banjir dan bencana lain semata. Di Kaltim, BPBD juga memberikan bantuan pangan, alat pertanian, dan mendorong ketahanan pangan. Sebab, bencana terbesar adalah kekurangan pangan.

“Banjir masih bisa surut, tapi kekurangan pangan susah sekali. Inovasi kami di Kaltim adalah memperkuat ketahanan pangan,” jelas Akmal.

Saat ini, indeks ketahanan pangan Kaltim mencapai 79,23, tinggi. Ada tiga subindeks yang menjadi kontributornya: ketersediaan pangan, keterjangkauan/aksesibilitas, dan pemanfaatan.

“Kita kuat di aksesibilitas dan pemanfaatan karena uangnya banyak, jadi belanjanya gampang. Tapi ketersediaannya kurang. Di sinilah BPBD berinovasi. BPBD memberikan bantuan traktor, alat pertanian, yang bisa mendorong produksi pangan lebih baik,” pungkas Akmal.

Dengan penguatan komunikasi dan koordinasi, Akmal optimistis penanganan bencana di Kaltim, termasuk ketahanan pangan, akan lebih baik dan “kekinian”. Keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat tingkat bawah, menjadi kunci suksesnya. (*)

Selengkapnya bisa disimak pada tayangan berikut ini.

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button