DPPKUKM Kaltim Giatkan Pelatihan Demi Tingkatkan Ekspor UMKM
Samarinda, SEKALTIM.CO – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (DPPKUKM) Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya meningkatkan kapasitas ekspor produk unggulan daerah, khususnya dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Langkah nyata dilakukan dengan menggelar pelatihan bertajuk “Bagaimana Memulai Ekspor” pada Senin 20 Mei 2024, di Samarinda.
Sekretaris DPPKUKM Provinsi Kaltim, Warsito, menyampaikan bahwa berdasarkan data Surat Keterangan Asal (SKA) dan sumber informasi lainnya, komoditas ekspor utama non-migas dan non-batu bara di Kalimantan Timur antara lain adalah minyak sawit mentah atau CPO, pupuk, udang black tiger, kepiting, ikan, rumput laut, pisang kapok, bungkil sawit, cangkang sawit, Palm Acid Oil, dan produk kecantikan lulur.
“Saya yakin kita bisa lebih banyak memanfaatkan peluang peningkatan ekspor non-migas dan non-batu bara secara berkelanjutan dengan menggali potensi peluang pasar komoditi dan produk non-migas dan non-batu bara, salah satunya dengan diadakannya kegiatan pelatihan pada hari ini,” ujar Warsito.
Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan Kementerian Perdagangan ini dihadiri oleh 30 pelaku usaha se-Kalimantan Timur dan instansi terkait seperti Dinas Sektor Industri, Perdagangan, dan Koperasi se-Kalimantan Timur.
Warsito menjelaskan bahwa komoditas ekspor ekstraktif tidak terbaharukan seperti batu bara masih menjadi tumpuan ekspor Kalimantan Timur, bahkan secara nasional. Pada tahun 2021 hingga 2023, Kalimantan Timur menempati posisi kedua sebagai provinsi dengan nilai ekspor non-migas terbesar di bawah Provinsi Jawa Barat.
“Hal ini menjadi PR penting bagi Kalimantan Timur untuk mempertahankan ekspor dan secara bertahap mempersiapkan diri dari ketergantungan ekspor batu bara yang akan terus menurun cadangannya di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Warsito, DPPKUKM Provinsi Kaltim melakukan berbagai strategi seperti pendampingan bagi UKM Ekspor dan UKM Potensial Ekspor, memperluas pemasaran pelaku ekspor existing melalui partisipasi pada pameran bertaraf internasional, membuka pasar baru bagi produk UKM ekspor, menjalin kerjasama dengan instansi dan organisasi multipihak terkait ekspor, serta menjalin hubungan baik dengan perwakilan dagang di luar negeri.
“Strategi tersebut merupakan wujud konkret upaya Pemerintah Kaltim dalam mendukung masyarakat Kaltim yang lebih sejahtera,” tegas Warsito.
Ia berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan pelatihan ini, dapat membuka jalan baru bagi para peserta untuk dapat masuk ke dalam pasar ekspor. Sebab, peran UMKM dalam ekspor sangat penting bagi Provinsi Kalimantan Timur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.
“Melalui ekspor, UMKM di Kaltim dapat meningkatkan pendapatan devisa negara, menciptakan lapangan kerja baru, dan lain sebagainya,” pungkas Warsito. (*)