Samarinda

Mengungkap Misteri Kematian Pesut Mahakam Melalui Nekropsi di Unmul

Samarinda, SEKALTIM.CO – Sobat Pecinta Alam, ada kabar penting nih dari dunia konservasi! Pesut Mahakam, si lumba-lumba air tawar yang terancam punah, jadi sorotan. Kenapa? Yuk, kita bahas!

Pesut Mahakam Ditemukan Mati, Ahli Bergerak Cepat!

Tanggal 21 Juni 2024, Samarinda mendadak heboh! Seekor Pesut Mahakam ditemukan terdampar di Sungai Mahakam. Sayangnya, si pesut udah nggak bernyawa alias bangkainya saja. Tim WRU BKSDA Kalimantan Timur bersama Unit Yayasan RASI langsung bertindak cepat dan melakukan evakuasi.

“Diketahui pesut berjenis kelamin jantan dengan panjang sekitar 2,16 m dan perkiraan usia diatas 35 tahun,” ungkap tim WRU BKSDA Kaltim kala itu melalui keterangan tertulis.

Nekropsi: Mencari Jawaban di Balik Kematian

Buat cari tahu penyebab kematian si pesut, para ahli melakukan nekropsi. Apa tuh nekropsi? Ini semacam bedah mayat, tapi buat hewan. Keren kan?

Workshop nekropsi digelar di Laboratorium Agribisnis Perikanan, Universitas Mulawarman pada 24 Juni 2024.

Kegiatan ini hasil kolaborasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman dan Balai Konservasi Sumberdaya Alam Kaltim (BKSDA) Kaltim.

“Hari kedua dilakukan nekropsi spesimen Pesut yang terdampar di Samarinda pada tanggal 21 Juni 2024 lalu,” jelas Yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), Rabu 26 Juni 2024.

24 Peserta Dilatih Jadi ‘Detektif’ Pesut

Workshop ini nggak main-main! 24 peserta yang terdiri dari dokter hewan, first responder dari swasta dan pemerintah, serta akademisi dilatih langsung sama ahli dari Flying Vet.

Mereka belajar cara menangani lumba-lumba yang terdampar, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.

Selain menangani bangkai pesut Mahakam yang ditemukan pada 21 Juni 2024 lalu, peserta workshop juga turut melakukan nekropsi terhadap spesimen Pesut bernama ‘Rexy’ yang mati pada bulan April 2024 lalu.

Rexy sebelumnya telah disimpan di dalam freezer.

Fitri Noerhidayanti (Ketua Tim Kerja Karantina Ikan), drh. Dinar Puspitasari Susilo, dan drh. Yuke Novia Hardiyanti dari Karantina Kaltim juga ikut dalam workshop ini lho!

Misteri Belum Terpecahkan

Sayangnya, penyebab kematian si pesut belum bisa langsung diketahui. “Untuk penyebab kematian tidak langsung diketahui karena masih perlu menunggu hasil histopat dan toksikologi dari lab,” jelas Yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia.

Tapi jangan khawatir! Para ahli tetap optimis. “Semoga penyebab diketahui sehingga bisa menguatkan rencana aksi konservasi,” tambah mereka.

Pesut Mahakam: Si Imut yang Terancam Punah

Buat yang belum tahu, Pesut Mahakam itu lumba-lumba air tawar yang super langka. Mereka cuma ada di Sungai Mahakam, Kaltim.

Sayangnya, populasi mereka makin dikit dan terancam punah. Makanya, upaya konservasi penting banget!

Nah, gimana menurut kalian? Keren kan upaya para ahli buat nyelidiki dan nyelamatin Pesut Mahakam? Yuk, kita sama-sama dukung upaya konservasi satwa langka Indonesia! (*)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button