SEKALTIM.CO – Air terjun Jami Maros menjadi petaka bagi dua siswa SMA saat liburan. Yang seharusnya liburan menyenangkan berubah menjadi tragedi memilukan di Air Terjun Jami Kantisan, Dusun Baru, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Di air terjun Jami Maros, dua pelajar SMA Negeri 1 Maros, Salsabila (17) dan Wulan (17), ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam saat berlibur bersama teman-teman mereka pada Jumat, 12 Juli 2024.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan keterangan saksi mata kejadian di air terjun Jami Maros, Salsa, yang juga merupakan rekan korban, kejadian bermula ketika delapan orang remaja (enam perempuan dan dua laki-laki) mengunjungi lokasi air terjun sekitar pukul 10.00 WITA.
Empat orang perempuan di air terjun Jami Maros, termasuk kedua korban, memutuskan untuk turun mandi di air terjun. Sementara dua lainnya memilih tidak ikut karena tidak bisa berenang.
Tragedi terjadi sekitar pukul 13.00 WITA ketika Salsabila dan Wulan tiba-tiba terlihat tenggelam. Salsa Nurfadilla, rekan mereka, segera berlari ke rumah warga terdekat untuk meminta pertolongan.
Namun, upaya penyelamatan awal tidak berhasil menemukan kedua korban.
Proses Pencarian dan Penemuan Korban
Setelah menerima laporan kejadian, tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Maros, Polres Maros, dan warga setempat segera melakukan operasi pencarian. Proses pencarian berlangsung hingga malam hari namun belum membuahkan hasil.
Di tengah duka yang menyelimuti, muncul solidaritas dari warga sekitar yang turut membantu proses pencarian.
Warga menyediakan peralatan dan bantuan logistik bagi tim penyelamat, menunjukkan semangat gotong royong yang masih kuat di masyarakat.
Andi Sultan, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar, melaporkan bahwa pencarian dilanjutkan keesokan harinya.
“Pukul 07.00 WITA, tim SAR gabungan telah mulai melaksanakan pencarian dengan penyelaman dan penyisiran di sisi kiri kanan air terjun,” ujarnya.
Upaya pencarian akhirnya membuahkan hasil. Kedua korban ditemukan kurang dari 24 jam oleh Tim SAR gabungan, Sabtu 13 Juli 2024.
“Pukul 07.39 WITA korban pertama atas nama Salsabila ditemukan. Kemudian pukul 07.50 WITA korban kedua, Wulan, juga ditemukan. Keduanya dinyatakan meninggal dunia,” lanjut Andi Sultan.
Kedua jenazah korban kemudian diserahkan kepada Rumah Sakit Maros dan pihak keluarga yang berduka.
Profil Korban
Korban meninggal dunia di air terjun Jami Maros adalah Salsabila (17) dan Wulan (17). Keduanya merupakan siswi kelas III SMA Negeri 1 Maros.
Meraka dikenal sebagai siswa berprestasi dan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Mereka juga merupakan purna Paskibraka, yang pernah bertugas pada peringatan HUT RI tahun 2023 lalu.
Tragedi ini tentu menjadi pukulan berat bagi keluarga, teman-teman, dan pihak sekolah. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Maros, Takbir, menyampaikan rasa dukanya yang mendalam.
“Kami sangat terpukul dengan kejadian ini dan kami memahami kekhawatiran masyarakat,” ungkapnya.
Respon Pihak Berwenang
Andi Sultan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar mengimbau masyarakat untuk selalu waspada saat berwisata di area air terjun atau permandian.
“Jika memang ingin berwisata di kawasan air terjun ataupun permandian, usahakan untuk membawa pelampung karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi air bah secara tiba-tiba, karena ini adalah alam bebas,” pesannya.
Tragedi di air terjun Jami Maros juga menjadi pengingat keras bagi masyarakat akan pentingnya keselamatan saat berwisata, terutama di lokasi alam terbuka seperti air terjun.
Kepala SMA Negeri 1 Maros, Takbir, menegaskan bahwa pihak sekolah akan melakukan evaluasi mendalam terhadap prosedur izin dan pengawasan kegiatan siswa di luar lingkungan sekolah.
“Langkah-langkah preventif akan diperketat untuk memastikan keamanan siswa kami dalam setiap kegiatan, termasuk yang dilakukan di luar sekolah,” janjinya.
Takbir juga mengajak seluruh orang tua dan masyarakat untuk bersama-sama memastikan keamanan anak-anak, menegaskan bahwa keselamatan siswa merupakan salah satu prioritas utama di SMA Negeri 1 Maros.
Pihak sekolah mengaku tidak mengetahui kegiatan tersebut dan sebelumnya telah mengimbau agar siswa selalu berhati-hati serta tidak melakukan kegiatan di luar tanpa pendampingan guru pembina. (*)