Buruh Angkut Asal Jawa Tengah Hilang Terseret Arus di Sungai Belayan Kukar
Kukar, SEKALTIM.CO – Sebuah peristiwa nahas terjadi di Sungai Belayan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, pada Senin pagi 15 Juli 2024.
Seorang buruh angkut bernama Arto Tri Utomo (24), warga Krajan RT 01, Desa Prigid, Kecamatan Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, dilaporkan terseret arus dan tenggelam saat mandi di sungai usai mengantarkan sembako.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan keterangan Basarnas Pos SAR Samarinda, peristiwa ini bermula ketika kapal penyeberangan ferry tradisional dari Pelabuhan Desa Bilatalang menuju Pelabuhan Penyeberangan Desa Sidomulyo tiba di tujuan.
Kapal tersebut membawa mobil pengangkut sembako dan dua orang buruh angkut, termasuk Arto.
Saat kapal akan bersandar, dengan jarak sekitar 50 meter dari tepi sungai, Arto dan temannya berniat untuk mandi di sungai. Mereka nekat melompat ke sungai dari bagian depan kapal ferry dan berenang menuju tepian.
Namun, setelah mencapai tepi sungai, Arto justru kembali berenang menuju kapal ferry. Ia berusaha menjangkau ban yang tergantung di bagian samping kapal.
Sayangnya, upaya ini berakhir tragis ketika tubuhnya terseret arus sungai yang deras hingga akhirnya tenggelam.
Arto naik Kapal Ferry yang membawa 1 Unit Mobil Suzuki Traga KT 8258 OU. Muatan barang berupa sembako beserta 2 anak buah buruh angkut.
Namun pada saat kapal hendak bersandar, hanya berarak kurang dari 50 meter dari tepi Pelabuhan Ferry Desa Sidomulyo kedua anak buah buruh angkut sembako tersebut bermaksud ingin mandi ke Sungai Belayan.
Mereka kemudian melompat dari depan kapal Ferry dan berenang ke tepian sungai. Setelah korban tiba di tepi sungai, kemudian korban hendak kembali ke arah kapal.
Saat hendak menggapai ban yang berada di samping Kapal Ferry, korban justru terbawa arus sungai dan akhirnya tenggelam.
Upaya Penyelamatan
Rekan korban dan warga sekitar segera melakukan upaya penyelamatan begitu menyadari Arto tenggelam hingga Selasa 16 Juli 2024. Namun, usaha mereka tidak membuahkan hasil karena Arto tak kunjung muncul ke permukaan.
Kasi Ops Basarnas Kaltim, Endrow Sasmita, menjelaskan bahwa tim SAR telah dikerahkan untuk melakukan pencarian.
“Tim SAR menggunakan perahu karet dan peralatan penyelamatan lainnya untuk menyisir sungai, melakukan pencarian terhadap korban tenggelam. Tapi hingga saat ini korban belum ditemukan,” ujarnya Selasa 16 Juli 2024.
Pada pukul 22.50 WITA, Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan memberangkatkan satu tim Rescue Pos SAR Samarinda menuju lokasi kejadian.
Tim tersebut berkoordinasi dengan unsur terkait dan melaksanakan pencarian. Menurut laporan saksi, titik tenggelamnya korban berada di sekitar koordinat 0°34’21.9″N 116°01’20.2″E.
Jarak tempuh dari Pos SAR Samarinda menuju lokasi kejadian adalah 267 km.
Tantangan Pencarian
Pencarian korban di Sungai Belayan menghadapi sejumlah tantangan. Arus sungai yang cukup deras menjadi kendala utama bagi tim SAR dalam melakukan penyisiran.
Selain itu, cuaca yang tidak menentu dan kondisi dasar sungai yang berlumpur juga mempersulit upaya pencarian. (*)