Aktivis Diusir Saat Aksi di Kantor Otorita IKN Balikpapan
Balikpapan, Sekaltim.co – Sejumlah aktivis diusir dari beranda Kantor Otorita Ibu Kota Negara (IKN) saat menggelar aksi protes dengan tajuk “Otorita IKN Pemain Terbaik Perampasan Ruang Hidup.”
Aksi ini berlangsung di tengah guyuran hujan pada Kamis, 15 Agustus 2024 dan disiarkan live di akun Instagram Jatam Kaltim.
Pengusiran Aktivis oleh Aparat
Dalam aksi tersebut, seorang pegawai Otorita IKN berseragam putih didampaingi beberapa aparat kepolisian meminta para aktivis untuk menghentikan orasi mereka dan menyampaikan aspirasi di luar bangunan halaman Kantor Otorita IKN.
Permintaan ini memicu ketegangan antara pihak kepolisian dan para aktivis, yang mempertanyakan alasan pengusiran tersebut. Hari itu hujan dan para aktivis akhirnya berpindah lokasi orasi.
Salah satu aktivis yang aksinya disiarkan langsung melalui akun media sosial Jatam Kaltim menegaskan bahwa pemberitahuan aksi sudah dilakukan tiga hari sebelumnya.
“Pemberitahuannya 3 hari lalu,” kata seorang aktivis yang melakukan aksi demo disiarkan langsung di akun Instagram Jatam Kaltim, Kamis 15 Agustus 2024.
Simbolisasi Penghargaan kepada Otorita IKN
Para aktivis secara simbolis lalu memberikan piala kepada Otorita IKN sebagai bentuk sindiran atas peran mereka dalam apa yang mereka sebut sebagai “perampasan ruang hidup.” Dalam aksinya, para aktivis juga membentangkan spanduk bertuliskan, “Ibu Kota Negara Menghancurkan Teluk Balikpapan.”
Mareta Sari, salah satu aktivis Jatam, mengungkapkan kekecewaannya atas pengusiran tersebut.
“Kenapa tidak boleh?” kata aktivis. “Kantor kita yang biayain kita juga yang diusir,” ungkap Mareta Sari, aktivis Jatam.
Kritik terhadap Mega Proyek IKN
Jatam Kaltim sebelumnya telah merilis pernyataan yang mengkritik persiapan peringatan HUT RI ke-79 yang akan digelar di lokasi pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia.
Mereka menilai bahwa pemerintah lebih fokus pada perayaan tersebut, sementara masalah sosial-ekologis yang timbul akibat proyek mega IKN diabaikan.
Dalam pernyataan tersebut, Jatam Kaltim menyerukan aksi simbolik sebagai bentuk protes terhadap apa yang mereka anggap sebagai perampasan ruang hidup atas nama pembangunan ibu kota baru.
Belum Ada Tanggapan dari Otorita IKN
Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak Otorita IKN terkait aksi protes yang dilakukan oleh para aktivis tersebut.
Aksi ini menunjukkan semakin meningkatnya ketegangan antara pemerintah dan kelompok-kelompok yang menolak pembangunan Ibu Kota Baru, terutama terkait dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. (*)