Masa Depan Energi Kaltim di Tengah Impor Minyak
SEKALTIM.CO – Calon Gubernur Rudy Mas’ud melaksanakan pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Minyak Samarinda pada Sabtu (19/10/2024) di Rumah Makan Soto Banjar Ayam Kampung “Targhibul Ikhwan”, Jalan Kapten Soedjono Aj.
Pertemuan ini menegaskan dukungan kuat dari kalangan pengusaha minyak terhadap pasangan nomor urut 02 Rudy Mas’ud dan Ir Seno Aji menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Dalam acara silaturahmi yang dipimpin oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Minyak Samarinda, Haji Jumransyah Fiani atau yang akrab dikenal dengan Haji Embem, Rudy Mas’ud berbicara mengenai beberapa isu utama, termasuk soal distribusi bahas bakar di Kaltim.
Menurutnya, distribusi bahan bakar memiliki peran krusial dalam menjaga pasokan energi, tidak hanya untuk Tanah Mulawarman, tetapi juga untuk wilayah-wilayah lain seperti Kalimantan Utara (Kaltara).
Pria kelahiran Balikpapan itu menekankan pentingnya melakukan konsolidasi dengan para pengusaha minyak untuk memastikan pendistribusian berjalan dengan efisien dan aman, mengingat pangsa pasar yang cukup besar ada di wilayah ini.
Rudy Mas’ud, yang memiliki pengalaman di bidang energi, berbicara dengan percaya diri tentang masalah distribusi bahan bakar, mulai dari mekanisme pengiriman hingga tantangan yang dihadapi oleh para pengusaha lokal.
“Satu hal yang harus kita pahami bersama, bahwa distribusi bahan bakar ini sangat bergantung pada mekanisme yang baik. Dengan menggunakan kapal, banyak aspek teknis yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan efisiensi dan keamanannya,” tegasnya.
Salah satu topik yang paling menarik lainnya dalam pertemuan ini adalah pembahasan mengenai produksi minyak nasional. Rudy Mas’ud menyampaikan bahwa produksi minyak di Indonesia jauh dari mencukupi kebutuhan nasional.
“Kita butuh sekitar 1,6 juta barel per hari, tapi produksi kita hanya sekitar 600.000 barel. Itu artinya lebih dari satu juta barel harus diimpor setiap harinya. Kalau kita tidak menemukan cadangan minyak yang baru, ketergantungan impor akan terus meningkat.”
Sebagai solusinya, Rudy Mas’ud menekankan pentingnya fokus pada energi baru terbarukan (EBT), termasuk biodiesel dari kelapa sawit. Menurutnya, sektor kelapa sawit di Provinsi Kaltim memiliki potensi yang sangat besar untuk mendukung ketahanan energi nasional.
“Pengusaha lokal bisa berperan besar dalam pendistribusian bahan bakar untuk sektor EBT, terutama karena alat-alat berat seperti truk dan kapal memerlukan pasokan bahan bakar yang konstan.”
Di saat yang sama, Rudy Mas’ud menekankan bahwa pemerintah harus memainkan peran sebagai fasilitator, bukan hanya regulator. Harapannya, distribusi bahan bakar minyak di Kaltim bisa berjalan lancar.
“Kami ingin memastikan bahwa distribusi bahan bakar tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga mendukung pengusaha-pengusaha lokal agar mereka dapat tumbuh dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian daerah.”
Ketika ditanya mengenai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Rudy Mas’ud menjelaskan secara rinci bahwa pengusaha distribusi minyak ini hanya bergerak sebagai trader. Itu artinya, mereka bukan produsen.
“Mereka adalah trader, bukan penghasil bahan bakar, sehingga peran mereka dalam CSR itu tidak sama seperti perusahaan yang bergerak di sektor hulu.”
Untuk diketahui, program CSR lebih banyak diterapkan pada perusahaan-perusahaan yang mengeksploitasi sumber daya alam langsung, seperti Pertamina Hulu. Kendati begitu, para pengusaha minyak ini memiliki kewajiban pajak yang cukup besar.
“Mereka bayar pajak, termasuk Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sekitar 7,5 persen, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11 persen, dan ditambah lagi dengan BPH Migas 0,03 persen. Mereka memenuhi kewajiban fiskal sesuai aturan.”
Para pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan pandangan positifnya terhadap Rudy Mas’ud. Haji Jumransyah, yang menjadi perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Minyak, menyebut bahwa Rudy adalah sosok yang sudah lama mereka kenal dan percayai.
“Pak Rudy bukan orang baru bagi kami. Kami sudah bekerja sama selama 20 tahun di bidang distribusi bahan bakar. Kami berharap hubungan ini terus berjalan baik ke depannya.”
Ia juga menambahkan bahwa mereka optimis dengan visi misi Rudy Mas’ud untuk Provinsi Kaltim, terutama dalam hal mendukung pengusaha lokal dan memastikan distribusi bahan bakar tetap lancar dan kompetitif.
“Kami mendukung penuh Rudy Mas’ud. Kami yakin, dengan pengalamannya di sektor energi dan komitmennya terhadap pengusaha lokal, Kaltim akan semakin maju,” tutupnya.