
Sekaltim.co – Sebuah kasus kekerasan menimpa anggota TNI Serda Rahman Setiawan dan mengguncang Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada Minggu 14 September 2025, dini hari.
Serda Rahman Setiawan, seorang anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo, meninggal setelah mengalami kekerasan saat berusaha melerai keributan di sebuah kafe Desa Jolontoro, Kecamatan Sapuran.
Berdasarkan laporan resmi Kodim 0707/Wonosobo, Serda Rahman Setiawan tiba di Resto Shaka sekitar pukul 20.00 WIB untuk menemui seorang kasir bernama Leni (40).
Obrolan keduanya berlangsung santai sebelum suasana berubah tegang menjelang tengah malam. Sekitar pukul 23.55 WIB, Rahman mendengar keributan di ruang karaoke Infinic 3.
Niatnya untuk menenangkan keadaan justru berujung petaka. Ia terlibat cekcok dengan seorang pengunjung bernama Iwan dikenal Iwan Merapi (35), warga Dusun Merapi, Desa Sedayu, Kecamatan Sapuran.
Perselisihan itu berlanjut hingga area parkir kafe. Tepat pukul 00.05 WIB, Iwan mengeluarkan senjata tajam lalu menimpas leher Rahman.
“Pukul 00.05 WIB terjadi tindak pidana pembacokan kepada Serda Rahman Setiawan di bagian leher, pelaku langsung melarikan diri menggunakan mobil Avanza Veloz putih,” tulis laporan Kodim 0707/Wonosobo.
Korban yang mengalami luka parah segera dievakuasi menggunakan ambulans ke RS PKU Wonosobo pada pukul 00.10 WIB.
Namun, nyawanya tak tertolong. Pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal dunia pukul 00.30 WIB.
“Pukul 00.30 WIB korban dinyatakan meninggal oleh pihak RS PKU,” demikian tertulis dalam laporan tersebut.
Jenazah kemudian dimakamkan secara militer di Desa Sijambu, Kecamatan Kertek, pada hari yang sama.
Kodim 0707/Wonosobo langsung berkoordinasi dengan Polsek Sapuran dan Polres Wonosobo untuk memburu pelaku.
Tim gabungan Intel Kodam IV/Diponegoro, Korem 072/Pamungkas, serta Kodim 0707/Wonosobo akhirnya menangkap Iwan pada Senin 15 September 2025, pukul 10.56 WIB.
Pelaku pembunuhan Serda Rahman Setiawan dibekuk di sebuah rumah kosong di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, bersama kekasihnya bernama Putri. Keduanya kini diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Insiden pembacokan ini memicu kemarahan warga. Massa yang tersulut emosi merusak kafe tempat kejadian.
Kaca-kaca dilempari batu, fasilitas di dalam kafe diambil, bahkan sebagian dibakar menggunakan ban bekas.
Polres Wonosobo mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aksi main hakim sendiri. Aparat berjanji menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
Sementara itu, Kodim 0707/Wonosobo menyampaikan duka mendalam atas gugurnya salah satu prajurit terbaik mereka.
Kasus kematian Serda Rahman Setiawan ini menjadi perhatian publik karena menyangkut anggota aktif TNI. Pihak berwenang memastikan proses hukum terhadap pelaku akan berjalan transparan dan tegas. (*)



