Kabar DukaNEWS SEKALTIM

Awang Faroek Ishak Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun, Kalimantan Timur Berduka

Sekaltim.co – Kalimantan Timur berduka. Mantan Gubernur Kalimantan Timur, H. Awang Faroek Ishak, menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan pada Minggu malam, 22 Desember 2024, pukul 21.00 WITA.

“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah meninggal dunia Bapak H. Awang Faroek Ishak di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan pada hari Ahad, 22 Desember 2024, pukul 21.00 WITA,” dikutip dari keterangan pihak keluarga dalam pengumuman yang beredar di WhatsApp grup.

Kepergian tokoh senior Kaltim yang dikenal sebagai pemimpin visioner ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik yang langsung mengunjungi rumah sakit setelah mendengar kabar tersebut menyampaikan penghormatan terakhirnya.

“Beliau adalah orang baik, pemimpin yang meninggalkan begitu banyak warisan bagi masyarakat Kalimantan Timur,” ujarnya dengan penuh penghormatan.

Lahir di Tenggarong, Kutai Kartanegara pada 31 Juli 1948, Awang Faroek Ishak memiliki rekam jejak kepemimpinan yang panjang dan berpengaruh.

Sebelum menjabat sebagai Gubernur Kaltim selama dua periode (2008-2018), Awang Faroek Ishak pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur (1999-2003) dan anggota DPR RI pada periode 1987-1997 serta 2019-2024.

Perjalanan pendidikannya dimulai dari Sekolah Rakyat di Tarakan, dilanjutkan di SMP dan SMA Tenggarong.

Ia kemudian menempuh pendidikan tinggi di IKIP Malang, meraih gelar Sarjana (1973), dan melanjutkan pendidikan pasca sarjana dengan meraih gelar Magister Manajemen (1997) serta Magister Ketahanan Nasional dari Universitas Indonesia (1998).

Selama masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Kaltim, Awang Faroek meninggalkan jejak pembangunan yang signifikan.

Di antaranya pembangunan Tol Balikpapan-Samarinda, Jembatan Mahakam IV, Bandara APT Pranoto Samarinda, Bandara Maratua, hingga program Beasiswa Kaltim Cemerlang.

Ia juga dikenal sebagai pemimpin yang memiliki perhatian besar terhadap keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan melalui konsep Kaltim Green dan carbon fund.

Salah satu legacy terpenting adalah inisiatifnya dalam mendorong percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), yang bertujuan untuk diversifikasi ekonomi daerah yang sebelumnya sangat bergantung pada sektor tambang dan energi.

“Beliau adalah salah satu pemimpin terbaik Kalimantan Timur. Mari kita doakan semoga almarhum husnul khatimah, dan semua keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” kata Akmal Malik menutup pernyataannya.

Jenazah almarhum akan dishalatkan di Masjid Nurul Mukminin Pemprov Kaltim pada Senin, 23 Desember 2024, sebelum dimakamkan di pemakaman keluarga di Kota Tenggarong, Kukar.

Kepergian Awang Faroek Ishak di usia 76 tahun meninggalkan warisan pembangunan yang akan terus dikenang oleh masyarakat Kalimantan Timur.

Karir profesionalnya dimulai sebagai Staf Kantor Gubernur Kalimantan Timur pada 1973, kemudian berkembang di dunia akademik sebagai Pembantu Rektor III Universitas Mulawarman (1978) dan Dekan FKIP Universitas Mulawarman (1982), sebelum akhirnya terjun ke dunia politik dan pemerintahan.

Kepergian tokoh yang dikenal dengan visi pembangunannya ini meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah perkembangan Kalimantan Timur. Warisan pembangunannya akan terus menjadi pengingat akan dedikasi dan komitmennya dalam memajukan Bumi Etam. (*)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button