Gorontalo, SEKALTIM.CO – Serangkaian bencana alam melanda Provinsi Gorontalo sejak akhir pekan lalu, menyebabkan kerugian material yang signifikan dan korban jiwa.
Banjir bandang dan tanah longsor telah memaksa pihak berwenang dan masyarakat untuk berjuang keras dalam upaya penanganan dan pemulihan.
Pada Minggu, 7 Juli 2024, banjir menerjang lima kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, menyusul hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sehari sebelumnya, 6 Juli 2024.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, melaporkan bahwa sebanyak 288 rumah warga dari lima kecamatan terdampak digenangi air dan lumpur. Kecamatan yang terkena dampak termasuk Kabila Bone, Botupingge, Bone, Bonepantai, dan Bulango Utara.
“Sebanyak 288 rumah warga dari lima kecamatan tersebut digenangi air dan lumpur dari material bawaan banjir,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu 7 Juli 2024.
Menanggapi situasi kritis ini, berbagai pihak telah bergerak cepat untuk memberikan bantuan dan dukungan.
Polresta Gorontalo Kota, di bawah pimpinan Kapolresta Kombespol Ade Permana, telah mengerahkan puluhan personel untuk membantu membersihkan material lumpur pasca banjir di Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo.
Ia menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara berbagai lembaga untuk meminimalkan kerugian dan mendukung pemulihan wilayah terdampak bencana.
“Saya telah memerintahkan anggota untuk bersinergi dengan TNI dalam membersihkan material akibat luapan air yang menutup jalan, agar arus lalu lintas bisa kembali lancar,” jelas Ade.
Sementara itu, bencana tanah longsor di tambang emas Suwawa Blok 1, Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, telah memakan korban jiwa yang signifikan.
Hingga Senin, 8 Juli 2024 pukul 20:34 WITA, data sementara menyebutkan jumlah korban mencapai 104 orang, dengan 12 orang dinyatakan meninggal dunia, 44 orang selamat, dan 48 orang masih dalam pencarian.
Heriyanto, Kepala Kantor Basarnas Gorontalo, menyatakan bahwa Tim SAR Gabungan telah berhasil mengevakuasi 11 korban jiwa pada malam kedua operasi penyelamatan.
“Total korban diperkirakan sekitar 107 orang, dengan 44 orang selamat dan 52 orang masih dalam proses pencarian,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Drs. Pudji Prasetijanto Hadi, M.H., menyatakan komitmen Polri untuk terus berupaya melakukan pencarian dan evakuasi masyarakat yang terdampak bencana alam tanah longsor di Kecamatan Suwawa Timur.
“Kami akan bekerja sama dengan tim dari TNI, Basarnas, BPBD, PMI hingga RAPI Gorontalo dalam proses pencarian,” tegasnya.
Sementara upaya penanganan dan pemulihan terus berlanjut, pihak berwenang menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. (*)