ANEKA

Beberapa Sorotan dalam Piala Citra FFI 2025: Dominasi “Pangku”, Air Mata Sheila Dara, hingga Kontroversi Lagu Tema

Sekaltim.co – Festival Film Indonesia (FFI) 2025 resmi mengumumkan para pemenang pada malam puncak Anugerah Piala Citra, Kamis, 20 November 2025, malam. Disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi FFI, ajang tertinggi dunia film Indonesia ini menghadirkan deretan kejutan, momen emosional, kemenangan ikonik, hingga kontroversi yang ramai dibahas warganet.

Berikut beberapa momen paling disorotdari gelaran Piala Citra FFI 2025.

1. “Pangku” Raih Film Cerita Panjang Terbaik

Debut penyutradaraan Reza Rahadian, Pangku, tampil superior dengan membawa pulang 4 Piala Citra: Film Terbaik, Pemeran Pendukung Perempuan, Skenario Asli Terbaik, dan Desain Produksi Terbaik.

Kemenangan ini memicu euforia publik—banyak yang menyebut film tersebut “deserved” berkat kekuatan emosional ceritanya.

2. Sheila Dara Aisha Menang Pemeran Utama Perempuan Terbaik

Lewat film Sore: Istri Dari Masa Depan, Sheila Dara resmi dinobatkan sebagai Aktris Utama Terbaik. Film yang sama juga menang Editing dan Lagu Tema.

Momen paling menyentuh terjadi saat suaminya, Vidi Aldiano, tak kuasa menahan tangis. Video reaksinya langsung viral dan Sheila dijuluki warganet sebagai “Aktris Seribu Prestasi 2025”.

Momen Vidi menangis untuk Sheila menjadi salah satu highlight paling dibagikan di media sosial, memperkuat citra keduanya sebagai “couple goals industri hiburan”.

3. Yandy Laurens Menang Sutradara Terbaik

Masih dari film Sore, Yandy Laurens meraih Sutradara Terbaik. Adaptasi novel ini dipuji sebagai salah satu adaptasi paling rapi dan emosional tahun ini, dengan total 4 Citra mengamankan posisi Sore sebagai salah satu film paling berprestasi di FFI 2025.

4. “Jumbo” Menang Film Animasi Panjang Terbaik

Kemenangan Jumbo menjadi momen bersejarah bagi industri animasi Indonesia. Film karya Ryan Adriandhy dan tim ini merebut Piala Citra Film Animasi Panjang Terbaik, sekaligus Piala Antemas (pilihan penonton). Tim kreatifnya sampai menangis di panggung—momen yang langsung mengundang tepuk tangan panjang.

5. “Pengepungan di Bukit Duri” Sapu 5 Piala Citra

Film aksi-thriller garapan Joko Anwar ini mendominasi kategori teknis: Pemeran Pendukung Pria, Sinematografi, Score, VFX, dan Tata Rias. Pidato Omara Esteghlal, pemenang Pemeran Pendukung Pria, menggemparkan publik lewat kalimat: “Film adalah suara kegelisahan rakyat.”

6. Kontroversi Lagu Tema

Kategori Lagu Tema Terbaik menjadi perdebatan panas. Barasuara menang lewat Terbuang Dalam Waktu untuk film Sore, namun warganet menilai lagu tersebut “bukan OST murni” dan keberadaannya di nominasi sudah kontroversial sejak awal. Banyak yang merasa lagu dari film Jumbo lebih pantas menang.

7. Reza Rahadian Menangis di Panggung

Saat menerima Piala Citra untuk Pangku, Reza menangis ketika menyinggung isu akses pendidikan di Indonesia. Cuplikan pidatonya ramai dibagikan di media sosial dan menuai pujian karena dinilai membawa “isi kepala” dan keberpihakan sosial.

8. El Putra Sarira & Leya Princy Menang Pilihan Penonton

Pasangan yang memerankan Rangga & Cinta ini menang kategori Pilihan Penonton. Mereka disebut sebagai pasangan layar lebar yang “menang hati masyarakat”.

9. Pidato Dampak Sosial Omara Esteghlal

Kemenangan Omara semakin diperbincangkan karena pidatonya yang lantang. Ia menyerukan agar film Indonesia terus menjadi medium kritik sosial. Ucapannya menyebar luas di X dan TikTok.

10. Christine Hakim Comeback Elegan

Legenda akting Indonesia ini memenangkan Pemeran Pendukung Perempuan lewat Pangku.
Kemenangan Christine disebut “puspawarna FFI”—simbol keindahan sekaligus integritas seni peran Indonesia.

Ada pula momen panggung dan penampilan musik yang menarik saat pengumuman Piala Citra 2025.

Opening “Puspawarna Sinema Indonesia”

Opening megah yang disutradarai musik oleh Sherina Munaf, dengan penampilan Prince Poetiray, dipuji sebagai salah satu pembukaan FFI terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai music director opening, Sherina dipuji warganet: “sexy & nailed”.
Kembali, panggung adalah habitatnya.

Penampilan Barasuara

Meski terseret kontroversi kategori Lagu Tema, penampilan Barasuara membawakan Terbuang Dalam Waktu disebut menjadi salah satu aksi panggung terbaik malam itu.

Ekspresi Fedi Nuril Saat Pidato Menteri Fadli Zon

Fedi kembali viral karena ekspresinya yang tampak serius dan “mepet layar” saat mendengarkan pidato panjang Menteri Pariwisata Fadli Zon. Warganet menjadikannya bahan meme sepanjang malam.

Pidato Panjang Fadli Zon di FFI 2025

Dalam pidatonya, Fadli Zon mengumumkan FFI tahun ini menerima 794 karya film, jumlah tertinggi sepanjang sejarah FFI.

Rinciannya mencakup:

– 130 film cerita panjang
– 272 film pendek
– 4 film animasi panjang
– 72 film animasi pendek
– 13 film dokumenter panjang
– 102 dokumenter pendek
– 201 kritik film

Pidatonya menekankan keragaman genre, pertumbuhan ekosistem film, dan penguatan identitas budaya nasional—meski durasinya membuat beberapa artis terlihat “menahan kantuk”.

“Satu hal yang patut kita rayakan malam hari ini adalah semakin kayanya keberagaman genre dalam dunia perfilman kita yang tidak hanya didominasi oleh genre tertentu, namun semakin luas spektrum yang dihasilkan. baik drama sosial, film dengan narasi lokal yang kuat, kepahlawanan dan sejarah, fiksi ilmiah hingga film dokumenter. Kita berharap ke depan tentu semakin banyak film Indonesia dengan variasi narasi, cerita dari berbagai genre dan karya-karya yang memperkuat identitas budaya kita, identitas nasional kita, dan menumbuhkan kebanggaan, mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi muda. kami apresiasi apa yang telah dilakukan oleh insan perfilman Indonesia di dalam memajukan ekosistem perfilaman Indonesia.”

Home Sweet Loan Menang Skenario Adaptasi

Dikerjakan Widya dan Sabrina, film ini mendapat apresiasi atas kemampuan mengadaptasi kisah dengan struktur yang kuat.

“Tambang Emas Ra Ritek” Menang Dokumenter Panjang

Film dokumenter tentang isu tambang di Trenggalek ini relevan dengan isu lingkungan dan diberi apresiasi tinggi oleh juri.

FFI 2025: Tahun Terkuat dalam Satu Dekade

Piala Citra FFI 2025 dengan dominasi Pangku, kehangatan Sore, keberanian Pengepungan, serta kemenangan bersejarah Jumbo, FFI 2025 menjadi gelaran terbaik dekade ini—penuh warna, isu, emosi, dan karya berkualitas. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button