
Sekaltim.co – Bencana hidrometeorologi kembali melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera Indonesia dan menelan korban jiwa dan materi. Tiga provinsi di Pulau Sumatra, yaitu Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, mengalami banjir, tanah longsor, dan banjir bandang sejak awal pekan. Seruan Pray for Sumatera pun menggema di media sosial hingga Jumat 28 November 2025.
Hujan berintensitas sangat tinggi memicu runtuhan tanah dan luapan sungai di berbagai lokasi di Pulau Sumatera. Puluhan warga dilaporkan meninggal dunia, puluhan lainnya masih hilang, dan ribuan rumah terdampak. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih melakukan pendataan total korban jiwa, korban luka, dan kerusakan infrastruktur.
Situasi makin sulit karena jalur komunikasi dan listrik terputus di sejumlah titik bencana. Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, hingga relawan terus memaksimalkan pemulihan meski menghadapi cuaca ekstrem dan akses darat yang tertutup.
Banjir dan Longsor di Sumatera Utara dan Aceh
Laporan BNPB menyebutkan di Sumatera Utara, banjir dan longsor merusak wilayah Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Wilayah terdampak banjir meliputi Badiri, Pinangsori, Lumut, Sarudik, Tukka, Pandan, Tapian Nauli, dan Kolang. Sementara longsor terjadi di tujuh titik di Tapteng, di antaranya Badiri, Sibabangun, Lumut, Sarudik, dan Tapian Nauli.
Di Tapanuli Selatan, banjir bandang dan longsor menerjang kawasan Aek Ngadol, Hutagodang, Garoga, Batuhoring, Hapesong Baru, hingga Batang Toru. Banyak rumah rusak, akses jalan terputus, dan kendaraan terseret arus.
Di Aceh, hujan ekstrem berdampak di Kabupaten Bener Meriah dan Gayo Lues. BNPB menerima laporan adanya korban jiwa, warga hilang, serta rusaknya ratusan bangunan akibat banjir dan longsor yang terjadi bertubi-tubi sejak Kamis, 27 November 2025.
Operasi SAR Memasuki Hari Ketiga
Memasuki hari ketiga bencana, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terus dilakukan. Tim SAR dibagi ke beberapa sektor penanganan:
– Tim 1 bergerak ke Perumahan Toholand, Pandan, guna mengevakuasi korban.
– Tim 2 memperkuat Posko Terpadu di Gedung Nasional Sibolga.
– Tim 3 melakukan mobilisasi personel ke titik evakuasi Sibolga–Tapteng.
– Tambahan personel disiagakan di Posko Terpadu dan Posko GOR Pandan.
Ratusan Pengungsi Mengungsi di Lokasi-Lokasi Darurat
Di GOR Pandan, tercatat sedikitnya 447 pengungsi, terdiri dari:
– 89 pria dewasa
– 96 wanita dewasa
– 109 anak-anak
– 43 bayi
– 10 lansia
Titik pengungsian tersebar di GOR Pandan, SMPN 5 Parombunan, Posko Gedung Nasional, RS Bhayangkara Tapsel, serta sejumlah lokasi lain seperti masjid, aula, dan tenda darurat. Namun beberapa titik masih sulit dijangkau akibat gelombang tinggi, jalan tertutup material longsor, dan jaringan telekomunikasi yang blankspot.
Pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada dan saling menjaga, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar sungai, lereng, atau dataran rendah yang rawan banjir susulan.
Tiga Prioritas Penanganan Darurat
BNPB menetapkan tiga langkah prioritas:
1. Pemulihan akses jalur darat, terutama jalan yang tertimbun longsor dan jembatan yang putus.
2. Penyaluran dukungan logistik melalui udara, mengingat banyak daerah yang terisolasi.
3. Pemulihan akses komunikasi dan listrik, agar pendataan dan evakuasi lebih efektif.
Data Sementara Korban di Tiga Provinsi
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran pers di Instagram Jumat pagi, 28 November 2025, mengatakan bahwa data korban bencana hidrometeorologi masih sangat dinamis. Beberapa daerah belum bisa melaporkan kondisi secara lengkap karena jaringan komunikasi terputus.
Dari Provinsi Aceh, laporan sementara menunjukkan 6 warga meninggal dunia dan 11 orang masih hilang. di Benar Meriah.
Korban berasal dari Kabupaten Bener Meriah yaitu 5 orang korban jiwa meninggal dunia dan 9 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Sementara dari musibah longsor Gayo Lues tercatat satu orang meninggal dunia dan dua orang masih hilang.
“Jadi untuk Provinsi Aceh secara total ada enam korban jiwa meninggal dunia serta 11 korban lainnya masih dinyatakan hilang. Ini masih dalam verifikasi di lapangan,” ungkap Muhri.
Di Sumatera Utara, angka korban lebih tinggi. Menurut laporan terbaru Bupati Tapanuli Tengah:
– 34 korban meninggal dunia di Tapanuli Tengah
– 33 orang masih hilang
Di Tapanuli Selatan tercatat 13 korban meninggal dunia dan 3 hilang. Sementara di Kabupaten Pakpak Bharat satu warga meninggal, di Tapanuli Utara tiga meninggal dan lima hilang, dan di Humbang Hasundutan empat warga meninggal serta empat hilang. Menurut Muhari, data ini merupakan hasil koreksi dari laporan sebelumnya.
Secara kumulatif, korban meninggal di Sumatera Utara mencapai 59 jiwa, dan korban hilang mencapai 45 orang.
Dari Sumatera Barat, laporan Wakil Gubernur Vasko Ruseimy kepada BNPB menyebut 9 warga meninggal dunia. Rinciannya empat di Kota Padang dan lima di Kabupaten Padang Pariaman.
BNPB Bangun Posko Utama di Tarutung
Muhari menambahkan bahwa Kepala BNPB sejak Kamis telah berkantor di Posko Utama Tarutung, Tapanuli Utara. Lokasi ini dipilih karena aksesnya paling optimal dan memungkinkan mobilisasi alat berat, personel, dan logistik ke tiga provinsi terdampak.
BNPB juga menurunkan satu helikopter dan empat pesawat caravan untuk mempercepat distribusi logistik, evakuasi warga, dan pemantauan udara.
Warga yang kehilangan kontak dengan keluarga dapat menghubungi hotline Posko BNPB: 0811-6164-5500, dengan mengirimkan data nama, usia, jenis kelamin, dan alamat anggota keluarga yang dicari. (*)









