Samarinda, SEKALTIM.CO – Mahyudin, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, mendatangi kantor DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kalimantan Timur, Selasa 14 Mei 2024. Kedatangannya dalam rangka mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon Gubernur Kaltim pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
Mahyudin menyampaikan bahwa proses pencarian cawagub masih bergulir. Dia berharap bisa mendapat sosok wakil yang bisa mewakili aspirasi masyarakat Kaltim, baik secara kewilayahan maupun latar belakang.
“Pasangan kita masih ditimbang semua karena kita berharap pasangan itu bisa mewakili keinginan masyarakat Kaltim, misalnya mungkin secara kewilayahan, mungkin secara primordialismenya,” ungkap Mahyudin di Rumah PAN, Jalan Teuku Umar, Samarinda.
Dia optimistis bisa mendapat dukungan PAN sepenuhnya pada Pilgub nanti. Alasannya, pada Pemilu 2019 lalu, dia merupakan salah satu kader PAN yang gigih berjuang untuk partai berlambang matahari tersebut.
“Mungkin setelah ini nanti kami akan mendapat surat penugasan dari DPP PAN untuk mencari wakil sekaligus mencari partai koalisi guna mengusung karena begitu mekanismenya. Karena kita hanya punya 4 kursi, jadi kita masih butuh 7 kursi untuk mendaftar sebagai bacagub menjadi cagub di KPU nanti,” papar Mahyudin.
Sebelum ke PAN, mantan anggota DPR RI dua periode itu mengaku juga sudah melakukan kunjungan serupa ke PKS, PKB, PDI Perjuangan dalam rangka konsolidasi pencalonannya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PAN Kaltim Sofyan Jaffar menyambut baik kedatangan Mahyudin. Dia menegaskan PAN punya mekanisme khusus dalam menjaring bakal calon kepala daerah.
“Kedatangan Mahyudin adalah untuk mengembalikan formulir pendaftaran ke Partai PAN. Seperti tadi saya sampaikan, PAN memiliki mekanisme dalam menjaring calon gubernur. Di tingkat provinsi, kami menerima pendaftaran dan kemudian menyerahkan semua berkas ke DPP PAN,” jelas Sofyan.
Dijelaskannya, setiap bakal calon yang mendaftar baik dari kader PAN maupun pihak eksternal akan menjalani proses panjang. Mulai dari menyerahkan berkas ke DPD, diteruskan ke DPP, kemudian diinterview dan dinilai kelayakannya.
“Nantinya di tahap awal siapapun termasuk kader PAN yang maju di Pilkada Bupati, Walikota, atau wakilnya itu semua akan diberi rekomendasi, diberi kesempatan,” ujar Sofyan.
Rekomendasi dari DPP PAN tersebut yang nantinya akan digunakan bakal calon untuk mendekati partai lain guna berkoalisi.
Rekomendasi itu yang nanti digunakan oleh bakal calon untuk memikat atau mendapat dukungan dari partai lain yang diajak berkoalisi. (*)