Choliq Hidayah, Pemuda Bontang Selamatkan Ekonomi Nelayan Lewat Inovasi Baling-baling Kapal
Samarinda, Sekaltim.co – Puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024 Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) pada Senin malam, 28 Oktober 2024 di Hotel Swiss-Belhotel Samarinda, menyisakan kisah inspiratif sosok pemuda bernama Choliq Hidayah.
Pemuda asal Kota Bontang ini tampil dengan sederhana namun penuh percaya diri. Malam itu, dalam acara “Malam Anugerah Pekan Raya Pemuda Kaltim”, ia membawa sebuah penghargaan buah dari inovasinya yang mengubah pandangan tentang nilai sebuah limbah.
Choliq Hidayah telah berhasil menciptakan terobosan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga berdampak signifikan bagi kehidupan nelayan di kotanya. Dengan latar belakang pendidikan Teknik Material Metalurgi, ia mampu mengubah limbah aluminium menjadi baling-baling kapal berkualitas tinggi dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding produk pasaran.
“Baling-baling kapal biasanya dijual dengan harga Rp40-45 ribu di pasaran. Namun, produk daur ulang yang saya buat ini bisa dijual dengan harga Rp20 ribu,” jelas Choliq dengan antusias.
Yang lebih mengejutkan, ia bahkan menawarkan layanan penggantian baling-baling patah dengan yang baru seharga Rp10 ribu, lengkap dengan garansi.
Inovasi baling-baling kapal nelayan dari limbah logam lahir dari kepedulian terhadap lingkungan dan ekonomi nelayan ini memanfaatkan berbagai jenis limbah aluminium. Mulai dari kaleng bekas, komponen bengkel seperti piston, rem, dan tromol, hingga limbah perusahaan berupa material metal jacketing.
Semua bahan ini diolah dengan perhitungan teknis yang cermat, menghasilkan produk yang tidak hanya murah tetapi juga lebih tangguh. Para nelayan yang telah menggunakan inovasinya memberikan testimoni positif, bahkan belum ada keluhan tentang kerusakan fatal.
“Kalau dari nelayan sendiri yang sudah memakai, justru enggak ada komplain, enggak pernah patah. Kalau yang biasanya itu, misalnya kena karang, kena bakau, itu patah. Kalau baling-baling yang saya gunakan ini, dia cuman bengkok. Jadi masih bisa dipukul (diluruskan-Red) lagi,” ungkap Choliq, menjelaskan keunggulan produknya yang telah teruji di lapangan.
Meski belum berhasil meraih juara di tingkat nasional yang diselenggarakan pada 5-9 Oktober 2024, semangat Choliq tidak surut.
Ia justru telah mempersiapkan inovasi baru untuk memenuhi permintaan para penyelam di Bontang yang membutuhkan pemberat dari bahan timah.
“Karena di Bontang itu banyak laut, banyak penyelam-penyelam ingin dibuatkan bahan timah pemberat itu buat penyelam,” tegasnya.
Keberhasilan Choliq menjadi Pemuda Pelopor tidak lepas dari filosofinya dalam melihat peluang dan tantangan. Menurutnya, untuk menjadi Pemuda Pelopor, setiap orang harus membuat gebrakan yang berdampak bagi lingkungan dan menjawab kebutuhan daerah tempat tinggalnya.
“Untuk menjadi Pemuda pelopor ini, pastinya membuat gebrakan yang berdampak bagi lingkungan dan menjawab tantangan dari kota-kota daerah tempat tinggal,” jelasnya. Prinsip ini yang membuatnya terus berinovasi, bahkan setelah mendapat pengakuan.
Choliq berkomitmen untuk menggunakan penghargaan yang diterimanya untuk pengembangan lebih lanjut. Dengan semboyan “sekali pelopor tetap pelopor,” ia membuktikan bahwa kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan dapat menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Terpisah, Kasi Kepemimpinan Kepeloporan dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, mengapresiasi inovasi Choliq yang telah berhasil menembus tingkat nasional.
“Dampak baling-baling ini luar biasa. Dari alat bekas bisa jadi baling-baling yang lebih murah untuk nelayan. Inilah yang kita harapkan dari pemuda kita, berinovasi dengan teknologi yang berdampak bagi sekitarnya,” ujarnya.
Rusmulyadi memberikan catatan bahwa untuk pengembangan ke depan, penting bagi inovator muda seperti Choliq untuk mematenkan karyanya melalui HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). “Seperti misalnya HAKI itu penting, ketika kita mengakui sesuatu, itu harus diakui juga oleh negara melalui HAKI. Nah, itu penting,” tegasnya.
Kisah Choliq Hidayah menjadi bukti nyata bahwa pemuda Indonesia mampu menciptakan inovasi berkelanjutan yang memadukan kepedulian lingkungan dengan kebutuhan masyarakat.
Dari sebuah kota di Kalimantan Timur, lahir inovasi teknologi tepat guna yang mungkin akan menginspirasi generasi muda lainnya untuk turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa. (Adv/DisporaKaltim)