Sekaltim.co – Bencana banjir melanda wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kutai Kartanegara (Kukar) dalam beberapa hari terakhir, pekan keempat April 2025.
Berdasarkan laporan dari PUSDALOPS PB BPBD Provinsi Kaltim, hingga 23 April 2025 tercatat sedikitnya 20.981 jiwa terdampak dari 73 kampung di 10 kecamatan akibat intensitas hujan tinggi yang memicu banjir di kawasan DAS Mahakam dan DAS Kedang Pahu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim telah turun langsung melakukan peninjauan, penanganan darurat, serta mengoordinasikan langkah antisipatif terhadap potensi banjir susulan kepada masyarakat.
“Banjir merendam 4.861 rumah, 30 fasilitas pendidikan, 17 fasilitas kesehatan, 110 fasilitas umum, serta 39 perkantoran, dengan tinggi muka air (TMA) berkisar antara 50 hingga 150 cm,” demikian keterangan tertulis BPBD Kaltim, Kamis 24 April 2025.
Seiring berjalannya waktu, banjir mulai surut di lima kecamatan, yakni Long Iram, Tering, Damai, Melak, dan Muara Lawa, sejak 22 April 2025.
Namun demikian, di wilayah Kutai Kartanegara, banjir kiriman dari hulu Mahakam mulai berdampak pada sejumlah kecamatan seperti Muara Muntai, Muara Kaman, Muara Wis, dan Kota Bangun.
Air dilaporkan menggenangi permukiman, perkebunan, memutus akses jalan antarkecamatan, serta menyebabkan kerusakan signifikan pada lahan persawahan.
“BPBD Provinsi Kalimantan Timur melakukan peninjauan, penanganan darurat, serta mengoordinasikan langkah antisipatif terhadap potensi banjir susulan kepada masyarakat,” demikian BPBD Kaltim menerangkan.
BPBD Provinsi Kaltim juga mengeluarkan imbauan kepada BPBD di Kabupaten Kutai Barat dan Kutai Kartanegara untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada tanggal 24, 25, 27, dan 29 April 2025.
Pusdalops BPBD Provinsi terus menyebarluaskan informasi peringatan dini yang diperkirakan akan berlangsung hingga awal Mei 2025. (*)
