Demo Beasiswa Kukar Ricuh, Wakil Bupati Nyatakan Nominal Tidak Dipangkas

Kukar, Sekaltim.co – Suasana aksi demonstrasi mahasiswa terkait beasiswa di kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis 14 Agustus 2025, sempat memanas.
Kericuhan pada aksi demo beasiswa Kukar ini terjadi ketika aparat meminta mahasiswa mundur.
Tapi seorang diduga pegawai berpakaian preman terekam mencekik salah satu pendemo, lalu mendorongnya mundur.
Rekaman video amatir kejadian ini cepat menyebar di media sosial dan memicu beragam reaksi.
Aksi tersebut digelar Aliansi Mahasiswa Kukar sebagai bentuk penolakan terhadap pemangkasan anggaran beasiswa Kukar Idaman.
Mahasiswa membawa enam tuntutan, di antaranya menolak pengurangan dana beasiswa, menambah kuota penerima, serta menuntut transparansi pengelolaan program.
Mahasiswa juga mendesak pemangkasan anggaran hiburan untuk pendidikan, pencopotan Kabag Kesra, serta percepatan realisasi seragam gratis untuk siswa TK hingga SMP tanpa pajak tambahan.
Kericuhan mereda setelah Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, menemui langsung para pendemo. Ia menegaskan, beasiswa Kukar Idaman tidak akan dipangkas baik nominal maupun jumlah penerimanya.
Rendi menjelaskan, APBD Murni 2025 sudah berjalan sehingga sisa pencairan akan dimasukkan dalam APBD Perubahan akhir tahun ini.
“Alhamdulillah, nominal beasiswa tidak dipangkas. Tahap pertama Rp1,6 juta sudah cair, sisanya Rp3,4 juta menunggu APBD Perubahan,” ujar Rendi di hadapan massa.
Sebelumnya, Rendi Solihin menuai sorotan di media sosial terkait pembangunan jalan aspal sepanjang 350 meter di kampungnya, Desa Lamurukung, Bone, Sulawesi Selatan.
Proyek itu dikaitkan warganet dengan isu pemangkasan dana beasiswa Kukar Idaman.
Melalui akun Instagram @kukar.keren, klarifikasi disampaikan bahwa pembangunan jalan tersebut murni inisiatif ayah Rendi, H. Abu, dan menggunakan dana pribadi.
Putra H. Abu, H. Rusli, menegaskan kegiatan itu sudah sering dilakukan, termasuk pembagian sembako di Kukar maupun Bone.
“Terkait informasi tidak benar di media sosial, saya jelaskan bahwa perbaikan jalan di Bone itu kegiatan lama, atas inisiatif orang tua kami, pakai uang pribadi,” tegas H. Rusli. (*)









