Samarinda, SEKALTIM.CO – Sebagai komitmen Pemprov Kalimantan Timur mewujudkan SDM yang sehat, cerdas, dan produktif, Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim menggelar advokasi komunikasi, informasi dan edukasi pengendalian penduduk dan keluarga berencana (Advokasi KIE KB) sesuai kearifan lokal.
Advokasi KIE KB ini bertemakan “Sehat Reproduksi Sejak Dini Dalam Upaya Penurunan Stunting Menuju Indonesia Emas 2045” dan berlangsung di Hotel Midtown Samarinda pada 6 Februari 2024.
Sekretaris DKP3A Kaltim Eka Wahyuni mengatakan kegiatan advokasi KIE KB ini sejalan dengan target nasional penurunan stunting hingga 14% pada 2024. Data terbaru menunjukkan prevalensi stunting di Kaltim naik dari 22,8% menjadi 23,9% pada 2022.
Saat ini jumlah remaja usia 10-19 tahun di Kaltim mencapai 668.008 jiwa atau 17% dari total 4 juta penduduk. Menurut Eka Wahyuni, para remaja ini memerlukan akses informasi tentang kesehatan reproduksi guna melindungi dari perilaku seksual berisiko.
Eka menambahkan, bonus demografi harus dimanfaatkan dengan memaksimalkan produktivitas generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Peningkatan kualitas remaja melalui pendidikan dan konseling kesehatan reproduksi menjadi tanggung jawab bersama.
“Oleh karena itu, bonus demografi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan cara memaksimalkan produktivitas generasi muda,” ungkap Eka Wahyuni.
Kegiatan advokasi KIE KB ini diikuti 80 peserta dari OPD terkait, pelajar, forum anak, dan forum genre Kaltim.
Advokasi KIE KB ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kesehatan reproduksi sejak dini guna menciptakan generasi penerus yang berkualitas dan turut menurunkan angka stunting. (*)