Jakarta, Sekaltim.co – Komisi X DPR RI resmi menyetujui naturalisasi tiga atlet sepakbola keturunan Indonesia dalam rapat kerja bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dan Sekjen PSSI Yunus Nusi, Senin 4 November 2024. Keputusan ini menjadi babak baru dalam upaya penguatan tim nasional Indonesia di kancah internasional.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hadrian Irfani, membacakan hasil keputusan yang menyetujui pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia kepada Kevin Diks, Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu, dan Estella Raquel Loupattij. Persetujuan ini diberikan dengan sejumlah catatan penting terkait kebijakan naturalisasi atlet.
“Komisi X DPR RI memutuskan menyetujui rekomendasi kewarganegaraan RI atas nama Sdr. Kevin Diks, Sdr. Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu, dan Sdr. Estella Raquel Loupattij,” kata Lalu saat membacakan hasil keputusan naturalisasi 3 atlet sepakbola dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dan Sekjen PSSI Yunus Nusi yang disiarkan live di Youtube DPR RI, Senin 4 November 2024.
Catatan Penting DPR RI
Hadrian juga membacakan beberapa catatan DPR RI terkait proses naturalisasi atlet ini.
DPR RI memberikan beberapa catatan kritis dan meminta Pemerintah dan PSSI diminta untuk memperhatikan tantangan integrasi sosial budaya Indonesia bagi para atlet naturalisasi.
Selain itu, mereka juga harus menanggapi secara serius kritik masyarakat yang mengkhawatirkan naturalisasi dapat menghalangi perkembangan atlet lokal.
“Kami mendesak pemerintah dan PSSI untuk memperhatikan aspek integrasi sosial budaya dan memastikan bahwa program naturalisasi ini tidak kontraproduktif dengan pengembangan talenta lokal,” tambah Hadrian.
a) Naturalisasi terhadap olahragawan harus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan strategis, komitmen olahragawan naturalisasi, kriteria yang jelas dan transparan, pembibitan dan pembinaan jangka panjang, dukungan bagi regenerasi pemain, dan evaluasi yang berkelanjutan.
b) Mendesak pemerintah dan PSSI untuk memperhatikan tantangan integrasi sosial budaya Indonesia bagi olahragawan naturalisasi, dan memperhatikan kritik masyarakat yang menganggap bahwa naturalisasi olahragawan dapat menghalangi potensi olahragawan lokal.
Ia menjelaskan bahwa aspek-aspek tersebut mencakup komitmen olahragawan, kriteria yang jelas dan transparan, pembibitan dan pembinaan jangka panjang, dukungan regenerasi pemain, serta evaluasi berkelanjutan.
Namun, yang lebih penting adalah komitmen pemerintah dan PSSI untuk tetap memprioritaskan pembinaan atlet lokal sebagai strategi jangka panjang pengembangan sepakbola Indonesia.
Profil Lengkap Atlet Naturalisasi
1. Kevin Diks
Bek tengah FC Copenhagen ini lahir di Apeldoorn, Belanda, pada 6 Oktober 1996. Diks memiliki garis keturunan Indonesia melalui kakek dan neneknya dari pihak ibu. Kakeknya merupakan kelahiran Morotai, sementara neneknya berasal dari Ambon. Pengalaman bermainnya di klub top Eropa diharapkan dapat memperkuat lini pertahanan timnas Indonesia.
2. Estella Raquel Loupattij
Pemain sayap berusia 20 tahun ini lahir di Amsterdam pada 14 November 2003. Saat ini bermain untuk FC Amsterdamsche, Loupattij mewarisi darah Indonesia dari ayahnya, Lucas Loupattij. Neneknya, Jozephina Loupattij, adalah kelahiran Larantuka, Flores Timur (5 Maret 1938). Keberadaannya diharapkan menambah daya gedor tim putri Indonesia.
3. Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu
Pemain Alemania Aachen ini lahir di Roermond, 7 November 2003. Leatomu yang berposisi sebagai bek sayap kanan atau gelandang kanan memiliki darah Indonesia dari sang ayah, Johanis Andreas Leatomu. Neneknya, Paulina Johanna Ferdinandus, lahir di Tanah Merah, Papua Selatan pada 28 Agustus 1930.
Menpora Dito Ariotedjo menyambut baik keputusan ini dan menegaskan bahwa ketiga atlet tersebut telah melalui proses seleksi yang ketat.
DPR RI kemudian mendorong agar pemerintah dan PSSI agar penetapan kewarganegaraan RI ditetapan oleh instansi yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami pemerintah mengucapkan terima kasih atas respon cepatnya dan seluruh dukungan terkait pemberian kewarganegaran terhadap 3 atlet. untuk mencapai target yang diinginkan oleh rakyat Indonesia,” ujar Menpora Dito Ariotedjo didampingi Sekjen PSSI Yunus Nusi. (*)