Samarinda, Sekaltim.co – Lelang Plaza Mulia, salah satu pusat perbelanjaan ikonik di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), sudah berjalan.
Pengumuman lelang Plaza Mulia hotel dan mal tercantum pada laman Bankaltimtara info lelang jaminan. Lelang dilakukan secara open biding di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Samarinda Jalan Ir. H. Juanda.
Pada 29 Agustus 2024, Bank Kaltimtara mengeluarkan pengumuman lelang Plaza Mulia itu untuk aset Plaza Mulia.
Tanah seluas 11.355 m2 dan bangunan seluas 53.268 m2 ini dihargai sebesar Rp 501,17 miliar.
Uang setoran untuk mengikuti lelang Plaza Mulia ditetapkan sebesar Rp 100,23 miliar. Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai hasil lelang tersebut.
“Property detail
Deskripsi Agunan :
Asset berupa Hotel dan Mall Lokasi strategis di tengah kota Lokasi bebas banjir
Alamat Agunan :
Jalan Bhayangkara, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda , KALIMANTAN TIMUR” demikian tertulis pada laman Bankaltimtara dilihat Sekaltim.co, Kamis 10 Oktober 2024.
Padahal mal Plaza Mulia Samarinda belum lama ini telah bertransformasi dan berubah nama menjadi GO Mall setelah menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
Perubahan ini menandai babak baru dalam sejarah 15 tahun mal yang terletak di Jalan Bhayangkara tersebut.
Perjalanan Plaza Mulia dimulai dengan pemancangan tiang pertama oleh almarhum Wali Kota Samarinda, Achmad Amins, pada tahun 2007.
Mal ini resmi dibuka untuk umum pada 10 September 2009 dan sempat menjadi pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi.
Namun, sejak pandemi melanda pada tahun 2019, Plaza Mulia mulai mengalami penurunan pengunjung yang signifikan.
Situasi semakin memburuk ketika beberapa tenant besar seperti Hypermart, JCO, dan Matahari Department Store mengundurkan diri karena omset yang jauh dari harapan. Hal ini mengakibatkan mal tersebut praktis menjadi mati suri.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Plaza Mulia tidak menyerah. Mal ini kini telah melakukan re-branding menjadi GO Mall.
Plaza Mulia, yang kini menjadi GO Mall, awalnya dimiliki oleh Haji Syahrun, seorang pengusaha dari Kutai Kartanegara yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kalimantan Timur.
Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, lokasi strategis mal ini di tengah kota Samarinda dan berada di area bebas banjir masih menjadi nilai plus yang signifikan. (*)