HUT Bhayangkara ke-79 1 Juli 2025, Presiden Prabowo Tegaskan Polri Harus Dicintai Rakyat

Jakarta, Sekaltim.co – Puncak peringatan Hari Bhayangkara ke-79 berlangsung khidmat dan semarak di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025. Dengan tema “Polri untuk Masyarakat”, acara ini menjadi momentum silaturahmi antara Polri, TNI, pemerintah daerah, kejaksaan, insan pers, serta masyarakat luas.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin langsung upacara yang digelar sejak pagi hari. Ia tiba di lokasi pukul 07.56 WIB, mengenakan setelan jas lengkap dengan peci dan kacamata hitam. Ia tampak karismatik didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Ibu Negara Selvi Ananda.
Presiden menyalami satu per satu tokoh yang hadir di mimbar kehormatan. Mereka di antaranya: Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, serta tokoh-tokoh nasional seperti Sinta Nuriyah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jusuf Kalla, Ma’ruf Amin, dan Try Sutrisno.
Upacara dimulai dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan prosesi pemeriksaan pasukan oleh Presiden bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggunakan mobil atap terbuka. Lagu “Maju Tak Gentar” dari Korps Musik Polri turut mengiringi momen tersebut.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kehadiran polisi yang kuat, adil, dan berpihak pada rakyat kecil.
Presiden Prabowo menyampaikan pesan tegas namun penuh makna. “Jangan sekali-kali mengecewakan rakyat,” ucapnya. “Jadilah polisi yang dicintai rakyat,” tegas Prabowo di hadapan ribuan peserta upacara.
“Kita butuh polisi yang membela yang lemah, tertindas, dan miskin. Polisi harus menjadi pengayom yang adil dan hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh anggota Polri yang bertugas di berbagai wilayah Indonesia. “Atas nama pribadi, pemerintah, dan seluruh bangsa Indonesia, saya ucapkan selamat Hari Bhayangkara ke-79. Dirgahayu Kepolisian Republik Indonesia,” katanya.
Prabowo turut memberikan apresiasi terhadap kinerja Polri yang dinilai telah bekerja keras menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia menilai Polri telah menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa.
HUT Bhayangkara ke-79 ini juga menjadi pengingat sejarah lahirnya Kepolisian Republik Indonesia pada 1 Juli 1946, saat ditetapkan berada di bawah Perdana Menteri melalui Ketetapan Pemerintah Nomor: 11/SD. Sebelumnya, sejak 19 Agustus 1945, kepolisian berada di bawah Departemen Dalam Negeri sesuai keputusan PPKI.
Dengan peringatan ini, diharapkan Polri terus berbenah dan memperkuat kepercayaan publik. Sesuai tema tahun ini, Polri dituntut untuk benar-benar hadir *untuk masyarakat*, menjadi pengayom, pelindung, dan penegak hukum yang humanis. (*)









