SEKALTIM.CO – Jembatan Pulau Balang akan menjadi jalan utama menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) dan penghubung missing link jalan nasional lintas selatan.
Pemerintah berencana untuk memperindah kembali Jembatan Pulau Balang tersebut agar lebih menarik.
Adapun rencana beautifikasi Jembatan Pulau Balang meliputi pembangunan masjid, armor blok beton, pos jaga, taman area landscape, floating dock, playground, panel surya, ruko, amfiteater, dan toilet umum.
Rencana beautifikasi Jembatan Pulau Balang ini disampaikan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 13 Maret 2024 lalu.
“Jembatan Pulau Balang yang akan memudahkan jalanmu menuju IKN sedang dalam rencana beautifikasi,” demikian keterangan tertulis Ditjen Bina Marga.
Jembatan Kunci Menuju IKN
Jembatan Pulau Balang, yang terletak di Kalimantan Timur, sedang dalam tahap renovasi atau beautifikasi untuk menjadi lebih indah.
Hal ini mengingat Jembatan Pulau Balang menjadi akses utama untuk menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), sehingga pemerintah berencana memperindahnya kembali.
Jembatan ini dibangun sejak Februari 2015 dengan tipe bangunan cable stayed. Fungsinya adalah memangkas waktu perjalanan dari Kota Balikpapan menuju Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 30 menit.
Sebelum adanya jembatan, masyarakat harus menempuh perjalanan selama 5 jam dengan memutari jalan sejauh 100 kilometer. Namun, kini jarak yang ditempuh hanya sekitar 30 kilometer dengan waktu tempuh 30 menit hingga 1 jam saja.
“Jembatan ini akan memotong waktu tempuh dari Kota Balikpapan menuju Kabupaten Penajam Paser Utara sebanyak 30 menit,” demikian keterangan tertulis Ditjen Bina Marga.
Jembatan Pulau Balang membentang sepanjang 804 meter dengan lebar 22,4 meter dan terdiri dari 4 jalur yang terbagi masing-masing 2 jalur. Pembangunan jembatan ini pada saat itu menelan dana yang cukup fantastis, mencapai Rp1,33 triliun.
Dengan adanya rencana beautifikasi Jembatan Pulau Balang ini, diharapkan Jembatan Pulau Balang akan menjadi akses yang lebih menarik dan representatif sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara yang baru. (*)
