Jenazah Ricky Siahaan Gitaris Seringai Tiba di Jakarta, Peti Mati Dihiasi Stiker Band Ternama

Jakarta, Sekaltim.co – Jenazah Ricky Siahaan, gitaris band metal legendaris Seringai, tiba di Jakarta pada Kamis malam 24 April sekitar pukul 21.07-21.12 WIB setelah dipulangkan dari Tokyo, Jepang.
Peti jenazah Ricky Siahaan berwarna putih yang membawa jasad musisi berusia 48 tahun itu tiba di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, diiringi suasana haru dan hening.
Keluarga, kerabat, dan rekan musisi seperti Soleh Solihun, Cholil Mahmud (Efek Rumah Kaca), dan Lembu (Clubeighties) telah menunggu sejak petang dengan mengenakan pakaian serba hitam. Puluhan karangan bunga memenuhi area rumah duka.
Yang menarik perhatian adalah peti mati Ricky Siahaan yang dihiasi dengan berbagai stiker band ternama seperti Efek Rumah Kaca, Stepforward, Derai, Fudge, Final Attack, hingga Killed by Butterfly, mencerminkan jiwa punk dan dedikasinya pada skena musik independen Indonesia. Netizen di media sosial memuji peti tersebut sebagai representasi “rock and roll sejati”.
Ricky Siahaan meninggal dunia pada Sabtu 19 April 2025 di Tokyo, Jepang, usai tampil dalam rangkaian tur “Seringai Wolves of East Asia Tour 2025”. Pria bernama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan ini wafat akibat serangan jantung, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan musisi, dan penggemar.
Proses pemulangan jenazah sempat tertunda akibat prosedur ketat di Jepang untuk kematian warga negara asing, termasuk autopsi dan pengurusan administrasi yang didukung penuh oleh KBRI Tokyo. Istri Ricky, Tabita, dan anggota Seringai lainnya mendampingi proses pemulangan.
“Kami kehilangan energi, tawa, dan kekuatan Ricky,” ungkap Seringai melalui akun Instagram resmi mereka, menambahkan bahwa “Ricky meninggalkan dunia ini dengan sesuatu yang dia cintai: bermain musik keras dengan maksimal.”
Lahir di Tanjung Pandan, Belitung, pada 5 Mei 1976, Ricky Siahaan adalah sosok kunci di balik kesuksesan Seringai. Bersama Arian13, Edy Khemod, dan Sammy Bramantyo, ia mendirikan band ini pada 2002 dan menghasilkan karya ikonis seperti album “Serigala Militia” (2007), “Taring” (2012), dan “Seperti Api” (2018).
Selain sebagai gitaris, Ricky juga dikenal sebagai komposer, produser, dan manajer aktor Iko Uwais, membantu kariernya menembus Hollywood. Kiprahnya di media tak kalah gemilang, pernah menjabat sebagai produser di MTV On Sky, editor di Rolling Stone Indonesia, hingga CEO Whiteboard Journal pada 2023.
Jenazah Ricky Siahaan disemayamkan di rumah duka hingga ibadah penghiburan pada Jumat 25 April 2025 pukul 18.00 WIB, sebelum dimakamkan di San Diego Hills, Karawang Barat, pada Sabtu 26 April 2025 pukul 14.00 WIB, setelah acara adat dan ibadah pelepasan.
Kepergian Ricky Siahaan memicu gelombang duka di media sosial. Sahabatnya, Deddy Mahendra Desta, mengenang 33 tahun persahabatan mereka, sementara musisi lain seperti Iga Massardi dan Danilla juga menyampaikan belasungkawa. “Selamat jalan, riffmeister,” tutup Seringai, mengiringi perjalanan terakhir sosok legendaris ini. (*)