Samarinda, Sekaltim.co – Di tengah hiruk pikuk perkembangan zaman, peran masjid sebagai pusat kehidupan umat Islam kembali diangkat ke permukaan.
Kali ini, tokoh nasional Jusuf Kalla hadir di Samarinda, Kalimantan Timur, untuk mengingatkan pentingnya memaknai kembali fungsi masjid dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam acara konsolidasi pimpinan Dewan Masjid Indonesia (DMI) se-Kaltim pada Senin, 7 Oktober 2024, Jusuf Kalla menyoroti peran vital masjid sebagai tempat persatuan dan pemberdayaan ekonomi umat.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi bagaimana memakmurkan jamaahnya dengan kegiatan-kegiatan dan tentu dengan membantu,” tegas Jusuf Kalla di hadapan peserta konsolidasi.
Pernyataan ini menegaskan bahwa masjid seharusnya menjadi lebih dari sekadar tempat ritual ibadah, namun juga pusat aktivitas sosial dan ekonomi umat.
Lebih lanjut, mantan Wakil Presiden RI di zaman SBY dan Jokowi ini menekankan peran masjid sebagai pemersatu.
“Masjid itu tempat persatuan. Kenapa? Karena siapapun, ideologinya apapun, perbedaan cara, tapi bertemu di masjid. Di masjid, kita semua sama,” ungkapnya mengingatkan pentingnya peran masjid di tengah isu perpecahan yang kerap menghantui umat Islam.
Acara yang digelar di Masjid Pemprov Nurul Mukminin Samarinda ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi “Memakmurkan Masjid dan Dimakmurkan Masjid”.
Jusuf Kalla juga menyoroti pentingnya peningkatan ekonomi umat melalui masjid. Ia mencontohkan bagaimana Nabi Muhammad SAW berdagang dari umur 13 hingga 40 tahun, menekankan bahwa berusaha dan berdagang adalah sunnah yang harus ditunaikan.
“Salah satu kelemahan umat ini adalah masalah ekonomi. Kendati demikian, selain ekonomi yang perlu ditingkatkan ialah kapasitas sumber daya manusia yang ada,” ujarnya.
Kalla juga mengangkat isu global, membandingkan kondisi negara-negara Islam yang kaya sumber daya alam dengan Israel yang minim SDA namun unggul dalam penguasaan teknologi.
Ia menekankan pentingnya pengembangan SDM berkualitas untuk mengoptimalkan potensi SDA yang dimiliki, khususnya di Kaltim yang kaya akan sumber daya alam.
Dalam kesempatan itu, Ketua DMI Provinsi Kaltim, Masjaya, menyatakan bahwa DMI Kaltim juga melaporkan telah menerima dan mendistribusikan 38 bedug ke berbagai masjid di kabupaten dan kota di Kaltim, hasil dari pelaksanaan MTQN beberapa pekan sebelumnya.
Masjaya juga melaporkan bahwa saat ini terdapat sekitar 3.500 masjid di Kaltim, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap rumah ibadah ini. (*)