Jakarta, Sekaltim.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah mendorong percepatan transformasi ekonomi daerah melalui pembentukan Forum Konsultasi Daerah. Hal ini terungkap dalam sesi diskusi pada acara Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024 yang diselenggarakan di JW Marriott Hotel Jakarta, Jumat 13 September 2024.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Timur, Yusliando, menjadi salah satu pembicara utama dalam acara tersebut. Ia memaparkan visi jangka panjang Kaltim dalam transformasi ekonomi yang telah dicanangkan sejak tahun 2005.
“Pemprov Kaltim sejak Tahun 2005 telah diamanatkan dalam dokumen RPJPD Kaltim terkait transformasi ekonomi dimana ditargetkan sektor manufaktur sekitar 34%,” ungkap Yusliando. Ia menambahkan bahwa dengan ditetapkannya Kaltim sebagai Super Hub Ekonomi Ibu Kota Negara (IKN), diharapkan adanya kolaborasi pendanaan terkait pengembangan industri di Kalimantan Timur.
ISEW 2024, yang berlangsung selama empat hari dari 10-13 September 2024, mengusung tema “Bersatu Menuju Masa Depan Berkelanjutan: Memajukan Transisi Energi untuk Mencapai Indonesia Emas dan Net Zero Emissions”. Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Kementerian ESDM, dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ).
Sesi diskusi yang dimoderatori oleh Nyimas Wardah, IKI-JET Advisor dari GIZ Indonesia/ASEAN, juga menghadirkan pembicara lain seperti Nizhar Marizi (Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas), Hari Wibawa (Kepala Bidang Perekonomian dan Pendanaan Pembangunan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan), dan Muce Mochtar (National Program Coordinator, ILO).
Fokus utama diskusi adalah Pembentukan Forum Konsultasi Daerah untuk Percepatan Transformasi Ekonomi Daerah dalam Rangka Transisi Batubara. Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mendukung transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Peserta yang hadir dalam dialog ini mencakup berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah pusat dan daerah, akademisi, perusahaan swasta (khususnya di wilayah batubara), media/wartawan, masyarakat adat, organisasi keagamaan, perempuan dan pemuda, serta LSM lingkungan.
Melalui diskusi ini, diharapkan para pemangku kepentingan dapat memberikan umpan balik kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas untuk pengembangan Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang dan Menengah di sektor energi. (*)