Bontang, SEKALTIM.CO – Sembilan nelayan dilaporkan hilang setelah kapal kayu yang mereka tumpangi terbalik akibat dihantam ombak tinggi di perairan sekitar Tanjung Santan, Kota Bontang, pada Minggu 24 Maret 2024, malam.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kota Balikpapan, Dody Setiawan, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi sekira pukul 20.30 WITA. Namun pihaknya menerima laporan sekitar tiga jam kemudian, tepatnya pukul 23.45 WITA.
“Waktu kejadian kapal kayu milik nelayan ini terbalik adalah pada Minggu (24/3) malam, sekira pukul 20.30 WITA, sedangkan laporan yang kami terima sekitar tiga jam kemudian, tepatnya pukul 23.45 WITA,” ujar Dody Setiawan saat dihubungi dari Samarinda, Senin.
Dody memaparkan bahwa pihaknya menerima informasi dari KSOP Pilot Station Muara Berau terkait kecelakaan laut berupa kapal nelayan yang terbalik akibat ombak besar, mengakibatkan 11 nelayan terombang-ambing di laut di perairan Tanjung Santan.
Beberapa waktu kemudian, sebuah Tug Boat (TB) bernama Radiance 03 yang melintas di dekat lokasi kejadian berhasil menyelamatkan dua orang nelayan.
“Setelah menerima informasi adanya kecelakaan, KPP Balikpapan langsung berkoordinasi dengan pelapor dan melakukan persiapan untuk bergerak menuju lokasi, yakni bergerak pada Senin, pukul 00.02 WITA,” jelas Dody.
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian meliputi Tim Rescue KPP Balikpapan, KSOP Samarinda Station Muara Berau, KP3 Kota Samarinda, dan Polairud Bontang.
Hingga saat ini, upaya pencarian terhadap sembilan nelayan yang masih hilang terus dilakukan oleh tim gabungan SAR dengan harapan mereka dapat ditemukan dalam keadaan selamat. (*)