Tangerang, SEKALTIM.CO – Apa yang seharusnya menjadi malam penuh musik dan kegembiraan berubah menjadi kekacauan total di Lapangan Kebeng, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Lentera Festival, yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu malam 23 Juni 2024, berakhir dengan kerusuhan, pembakaran properti panggung, dan aksi penjarahan yang mengejutkan netizen dan masyarakat luas.
Kronologi Kejadian: Dari Antusiasme ke Amarah
Mengutip keterangan seorang penonton yang mengungkapkan kepada AboutTNG, Jarum jam menunjukkan pukul 15.46 WIB ketika dirinya hadir bersama istri dan temannya, tiba di lokasi.
Kecurigaan mulai muncul saat gerbang yang seharusnya dibuka pukul 14.00 WIB masih tertutup rapat. “Antrean sudah panjang, tapi masih dilarang masuk sama panitia,” ungkapnya kepada AboutTNG.
Baru sekitar pukul 16.00 WIB, gerbang akhirnya dibuka. Proses check-in berjalan lancar dengan scan tiket dan pemeriksaan barang bawaan.
Pukul 16.21 WIB, panggung mulai diisi oleh band pembuka Southeast Music dan Derin Project. Semua tampak normal hingga jeda untuk adzan Maghrib pukul 18.00 WIB.
Namun, kejanggalan mulai terasa saat break kedua pukul 18.55 WIB. “Lighting tidak dinyalakan sama sekali,” tambah penonton tersebut.
Dua menit kemudian, perwakilan dari Guyon Waton dan NDX AKA naik ke panggung, membawa kabar yang mengecewakan ribuan penggemar: kedua bintang tamu batal tampil karena panitia belum menyelesaikan pembayaran.
Amarah Meledak: Panggung Terbakar, Properti Dijarah
Pengumuman tersebut menjadi titik balik suasana festival. Dalam hitungan menit, kemarahan penonton meledak.
Massa yang tidak terkendali mulai menaiki panggung, merusak peralatan vendor, menghancurkan barikade, hingga melakukan aksi pembakaran.
“Saya coba lerai penonton yang merusak barang, vendor juga teriak agar tidak anarkis, tapi massa tidak bisa terkontrol,” tuturnya. Ia menambahkan, “Vendor belum terbayar sekitar Rp50 juta, tapi kerugiannya capai ratusan juta.”
Video-video yang viral di media sosial X (dulu Twitter) sejak Minggu malam 23 Juni 2024 hingga Senin dinihari 24 Juni 2024, menampilkan kobaran api yang melahap panggung, sementara kerumunan orang berebut naik ke atas.
Tidak hanya itu, pagar dan simbal drum pun menjadi sasaran penjarahan oleh oknum pengunjung yang kalap.
Misteri Di Balik Kekacauan: Uang Event Dibawa Kabur?
Di tengah kekacauan, beredar informasi mengejutkan melalui akun resmi Lentera Festival. Panitia mengklaim bahwa uang event telah dibawa kabur oleh oknum bernama Muhamad Dian Permana Angga Dirja.
Menurut keterangan tetangga, pelaku beserta keluarganya terlihat meninggalkan rumah sejak siang hari. Saat ini, polisi tengah melakukan pencarian terhadap terduga pelaku utama.
Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi, membenarkan insiden tersebut. “Betul (kerusuhan di konser) penonton kecewa karena pertunjukan sampai jamnya tidak dimulai. Informasi artis belum lunas dibayar,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan pada Minggu malam.
Kerugian Berlipat: Penonton Kecewa, Vendor Merugi
Kejadian ini meninggalkan dampak yang luas. Para penggemar yang telah membeli tiket dan mengeluarkan biaya transportasi harus pulang dengan tangan kosong dan hati yang kecewa. Namun, nasib paling malang menimpa para vendor acara.
“Kasian banget vendornya, ga tau menau malah kena imbas. Alat band ratusan juta dirusak begini,” tulis akun X @iwanmuh_xx, menyuarakan simpati banyak netizen.
@bron_axx menambahkan, “Barang2 di acara festival music tuh punya vendor bukan EO. Kasian vendor belum tentu bayaran mereka udah lunas malah rugi alat2 mereka rusak.”
Pembelajaran Berharga dan Harapan ke Depan
Insiden Lentera Festival menjadi pelajaran pahit bagi industri hiburan Tanah Air. Kegagalan manajemen keuangan dan komunikasi yang buruk dengan artis dapat berujung pada konsekuensi yang tidak terduga dan merugikan banyak pihak.
Ke depannya, diharapkan para penyelenggara event di Tangerang dan seluruh Indonesia dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih matang.
Terutama dalam hal pengelolaan keuangan yang sangat sensitif, transparansi dan profesionalisme harus diutamakan demi kelancaran acara dan kepuasan semua pihak yang terlibat.
Sementara itu, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri di balik kekacauan ini.
Masyarakat berharap agar pihak-pihak yang bertanggung jawab dapat segera diidentifikasi dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Aksi anarkis dan penjarahan bukan solusi yang tepat dan justru menimbulkan kerugian lebih besar bagi banyak pihak yang tidak bersalah.
Lentera Festival 2024 akan dikenang sebagai salah satu insiden paling kontroversial dalam sejarah industri musik Indonesia. (*)
[Catatan: Artikel ini ditulis berdasarkan informasi yang tersedia hingga 24 Juni 2024. Perkembangan lebih lanjut mungkin terjadi setelah waktu penulisan.]