Balikpapan, Sekaltim.co – Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Kodam VI/Mulawarman mengambil langkah progresif dengan menggelar Sosialisasi Operasional Badan Gizi Nasional.
Acara yang berlangsung di Aula Makodam VI/Mulawarman Balikpapan, Kamis, 19 September 2024 ini, menjadi momen penting dalam memperkuat sinergi antara TNI dan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia, khususnya anak sekolah dan ibu hamil.
Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Tri Budi Utomo, dalam sambutannya menekankan peran vital TNI dalam mendukung program nasional ini.
“TNI, terutama Kodim dan Koramil, adalah ujung tombak dalam implementasi program pemenuhan gizi nasional di setiap wilayah,” ujarnya dengan penuh semangat.
Pernyataan ini menegaskan komitmen kuat TNI dalam mendukung kesuksesan program yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Program ini bukan sekadar wacana, tapi sudah mulai diimplementasikan di wilayah Kodam VI/Mulawarman.
Beberapa unit pelayanan makanan bergizi telah dibangun di satuan teritorial seperti Kodim 0901/Samarinda, 0907/Tarakan, dan 1007/Banjarmasin.
Ini merupakan bukti nyata bahwa TNI tidak hanya siap dalam hal pertahanan, tetapi juga aktif dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Deputi Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional, Mayjen TNI (Purn.) Dadang Hendrayudha, hadir sebagai pembicara utama dalam sosialisasi ini. Beliau menyoroti peran krusial TNI dalam menyukseskan program gizi nasional.
“TNI memiliki kapasitas unik untuk berkoordinasi dengan masyarakat, terutama di wilayah pedalaman. Ini sangat penting agar program ini dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik,” jelas Dadang.
Lebih lanjut, Dadang mengungkapkan target ambisius program gizi nasional. “Kita menargetkan pembangunan dapur-dapur umum di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Saat ini, 100 dapur sudah terbangun, dan setiap dapur akan dikelola oleh 47 orang dengan struktur organisasi yang jelas,” paparnya.
Ini menunjukkan skala besar dan kompleksitas program yang membutuhkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk TNI.
Salah satu aspek menarik dari program ini adalah keterlibatan mahasiswa melalui program Sarjana Penggerak Pembangunan.
Para mahasiswa ini akan aktif dalam pengelolaan unit pelayanan (UP) dan bahkan bisa menjadi kepala UP dengan imbalan uang saku bulanan.
Ini bukan hanya memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, tetapi juga memastikan program dijalankan oleh tenaga muda yang energik dan inovatif.
Dadang juga membagikan kisah inspiratif yang menggambarkan dampak nyata program ini. “Ada seorang anak yang berkata, ‘Saya tidak menghabiskan makanan bukan karena tidak enak, tetapi karena saya ingat adik saya di rumah belum makan,'” ceritanya.
Kisah ini menyentuh hati semua yang hadir, mengingatkan betapa pentingnya keberlanjutan program gizi untuk memastikan tidak ada anak Indonesia yang kelaparan.
Contoh sukses implementasi program ini sudah terlihat di Warung Kiara, Sukabumi.
Sejak Januari 2024, dapur di sana telah menyediakan makanan bergizi untuk anak sekolah dari PAUD hingga SMA.
Ini merupakan bagian dari program yang diinisiasi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani isu gizi nasional.
Dalam penutupan acara, Dadang kembali menekankan peran vital Dandim sebagai “bapak asuh” dalam program ini.
Mereka tidak hanya bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis, tetapi juga berperan dalam mendorong partisipasi aktif masyarakat.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk pejabat Kodam VI/Mulawarman, Kasiter Korem dan Dandim jajaran Kodam VI/Mulawarman, Kapuskop Kartika Mulawarman, dan Staf Deputi Operasional Badan Gizi Nasional.
Kapendam VI/Mlw, Kolonel Kav Kristiyanto, S.Sos., menanggapi optimis kegiatan tersebut. “Dengan visi meningkatkan gizi dan kualitas hidup menuju Indonesia Emas 2045, sinergi antara Kodam VI/Mulawarman dan Badan Gizi Nasional menjadi landasan penting dalam mencapai bangsa yang lebih sehat, kuat, dan berdaya saing tinggi,” ujarnya penuh semangat. (*)