Sekaltim.co – Tagar #AFCMafia menjadi trending topic di media sosial Indonesia, Jumat 11 Oktober 2024, menyusul pertandingan penyisihan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia dan Bahrain pada Selasa 10 Oktober 2024.
Keputusan kontroversial wasit Ahmed Al Kaf asal Oman memicu kemarahan netizen yang menuding adanya kecurangan dalam pertandingan tersebut.
Kontroversi bermula ketika Al Kaf memberikan tambahan waktu yang dianggap berlebihan di akhir pertandingan.
Keputusan ini berujung pada gol penyama kedudukan yang dicetak Mohamed Marhoon dari situasi sepak pojok, membuat Indonesia kehilangan kemenangan yang sudah di depan mata.
“THX@theafcdotcom, WE ARE BEING ROBBED BY YOUR REFEREE. #afcmafia,” ungkap Coach Jusrtin di akun X.com mengekspresikan kekecewaan yang dirasakan banyak pendukung Timnas Indonesia.
Netizen lain, @schaturvedi194, berkomentar, “Sungguh mengecewakan melihat wasit mengambil keputusan yang merugikan Tim Indonesia. Ini adalah salah satu tindakan wasit terburuk dalam sejarah AFC. Kami butuh keadilan dan fair play!”
Kecurigaan terhadap adanya konspirasi semakin menguat ketika beberapa netizen mengaitkan insiden ini dengan fakta bahwa Presiden AFC saat ini berasal dari Bahrain.
“Kemenangan kita dirampok, wajar saja presiden AFC-nya orang Bahrain… #AFCMafia,” tulis @shepherdst.
Meski demikian, beberapa pengamat sepakbola mengingatkan pentingnya menjaga sportivitas dan tidak terprovokasi.
“Kita harus bisa kontrol diri. Jangan sampai emosional dan terkena sanksi untuk pertandingan berikutnya,” ujar Hary Tanoesoedibjo, mantan pelatih Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, dalam konferensi pers pasca pertandingan menyatakan, “Kami sangat kecewa dengan keputusan wasit, tapi kami harus fokus pada pertandingan berikutnya melawan China. Kami akan belajar dari pengalaman ini.”
Senada dengan ungkapan netizen, Presiden Jokowi juga jengkel karena kemenangan timnas sepak bola Indonesia yang sudah di depan mata saat melawan Bahrain sirna akibat kebobolan di menit-menit akhir.
“Ya kalau boleh dibilang “gondok” banget,” ucap Presiden, 11 Oktober 2024.
Presiden pun menyoroti tambahan waktu pada babak kedua dalam pertandingan tersebut yang telah melebihi batas waktu yang telah diumumkan.
“Ya, bagaimana sudah 2-1, ya kan ada tambahan enam menit, tetapi sudah sembilan menit peluit belum dibunyikan dan pada detik terakhir gol,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua umum PSSI Erick Thohir meminta tim nasional Indonesia segera menggeser fokus ke pertandingan melawan China, setelah hampir menekuk Bahrain dalam laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
“Ada banyak opini tentang laga Timnas lawan Bahrain itu. Tapi, saya harap para pemain dan tim pelatih sudah lupakan itu, dan susun strategi yang lebih matang untuk hadapi China dalam empat hari lagi. Apalagi situasinya berbeda. Mulai dari cuaca, kesiapan fisik, termasuk recovery, hingga lawan yang punya ambisi meraih poin pertamanya. Ini yang harus kita lebih fokus dan waspadai,” kata Erick.
Indonesia akan bermain melawan China di Stadion Nasional Qingdao, Shandong, pada Selasa 15 Oktober 2024 mendatang.
Insiden ini menambah daftar panjang kontroversi dalam sepakbola Asia. Beberapa tahun lalu, mantan ketua AFC Mohammed bin Hammam asal Qatar pernah ditangkap karena kasus korupsi, menguatkan persepsi publik tentang adanya praktik tidak sehat dalam tubuh AFC.
PSSI dikabarkan akan mengajukan protes resmi kepada AFC terkait keputusan wasit dalam pertandingan ini.
Sementara itu, AFC belum mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi kontroversi ini.
Terlepas dari kontroversi, Timnas Indonesia tetap optimis menghadapi pertandingan berikutnya melawan China dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026.
Shin Tae-yong menegaskan timnya akan berusaha meraih tiga poin untuk memperbaiki posisi di klasemen Grup C. (*)