Kualitas Tower BTS BAKTI di Mahakam Ulu Kaltim Dikeluhkan Tak Memadai
Jakarta, SEKALTIM.CO – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Sandi Kabupaten Mahakam Ulu, Markus Wan, menyampaikan keluhan terkait kualitas tower BTS yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di kabupaten tersebut yang dinilai tidak memadai.
Keluhan Markus Wan disampaikan saat audiensi dengan BAKTI bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, di Gedung Centennial Tower, Jakarta Pusat, pada Senin, 1 April 2024 lalu.
Audiensi tersebut dihadiri oleh Nanang Fatkhurrahman, yang mewakili Direktorat Layanan TI untuk Pemerintah BAKTI, beserta jajarannya. Dalam audiensi itu, Markus Wan menjelaskan bahwa di Kabupaten Mahakam Ulu terdapat 20 tower BTS yang dibangun oleh BAKTI pada tahun 2022, namun kualitasnya tidak memadai.
“Sinyal penuh tetapi tidak dapat digunakan. Di samping itu, di Kecamatan Long Pangahai dan Long Apari, layanan telekomunikasi 4G masih belum memadai,” ungkap Markus Wan, dikutip dari keterangan tertulis Diskominfo Kaltim, Rabu 3 April 2024.
Markus Wan berharap kapasitas bandwidth tower BTS 4G BAKTI dapat ditingkatkan, migrasi sistem dari VSAT GEO ke jaringan fiber optik dilakukan, dan perawatan serta pemeliharaan dilakukan secara berkala.
Kejadian serupa juga tercatat di beberapa lokasi lain di Kalimantan Timur, seperti Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Barat, dan Kabupaten Berau.
Sementara itu, Bambang Kukilo yang memimpin rombongan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, menyatakan bahwa audiensi ini membahas berbagai permasalahan terkait, termasuk pemanfaatan tower yang dibangun oleh BAKTI, serta merumuskan rencana optimalisasi peningkatan dan pemanfaatan layanan telekomunikasi bersama BAKTI dan kolaborasi program internet desa dalam rangka meningkatkan kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Serta merumuskan rencana optimalisasi peningkatan dan pemanfaatan layanan telekomunikasi bersama BAKTI dan Kolaborasi program internet desa dalam rangka meningkatkan kapasitas Bumdes,” ujar Bambang Kukilo.
Meskipun Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menghadapi tantangan besar dalam menangani blankspot dan sinyal lemah karena luasnya wilayah dan topografi yang sulit, diharapkan dengan melibatkan kerjasama antarpihak terkait, masalah tersebut dapat diselesaikan.
Di sisi lain, Nanang Fatkhurrahman menyatakan bahwa BAKTI akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan fungsi layanan telekomunikasi melalui tower yang sudah dibangun dan berharap dapat berkelanjutan melalui Pusat Investasi Pemerintah Kolaborasi (PIC2) di daerah.
Selain itu, BAKTI akan meningkatkan kerjasama dengan Pemprov Kaltim dalam membina BUMDes melalui program internet desa.
“Ke depannya, BAKTI akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan fungsi layanan telekomunikasi melalui tower yang sudah dibangun, dan BAKTI berharap dapat berkelanjutan melalui PIC2 di daerah. Selain itu, BAKTI akan meningkatkan kerjasama dengan Pemprov Kaltim dalam membina BUMDES melalui program internet desa,” kata Nanang. (*)