Kunjungan Kerja Mendes PDT di Kaltim, Transformasi Ekonomi Desa Melalui Bantuan Alat Berat di Kutim
Kutim, Sekaltim.co – Dalam upaya mempercepat pembangunan ekonomi pedesaan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDT) Republik Indonesia, Yandri Susanto, melakukan kunjungan kerja strategis ke sejumlah desa di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kunjungan Mendes Yandri Susanto diawali pada Jumat, 6 Desember 2024, di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), menandai langkah signifikan dalam pengembangan potensi desa di kawasan Bumi Etam.
Awal kunjungan kerja ditandai dengan kedatangan Mendes Yandri menggunakan helikopter dan kemudian melakukan ramah tamah dan penyerahan 67 unit alat berat kepada masyarakat Desa Tepian Langsat, di Kecamatan Bengalon Kutim.
Bantuan ini terdiri dari enam unit alat berat, 20 kendaraan pengangkut CPO, dan 41 dump truck yang disalurkan melalui dua lembaga ekonomi desa: BUMDes Tepian Bina Bersama dan Koperasi Tepian Prima Sawit.
Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung pembangunan infrastruktur desa.
“Bantuan ini merupakan bukti nyata hasil kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan desa,” ungkap Yandri saat menyerahkan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) kepada perwakilan masyarakat.
Menteri bahkan turun langsung mencoba mengoperasikan salah satu dump truck, menunjukkan komitmen dan dukungan penuh terhadap program ini.
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Yandri tidak hanya fokus pada penyerahan bantuan alat berat.
Yandri juga akan melakukan peninjauan ke beberapa desa di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar), termasuk Desa Perangat Baru, Desa Lung Anai, dan Desa Sungai Payang.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi lokal di setiap desa.
Salah satu highlight dari kunjungan ini adalah peresmian Koperasi Unit Desa (KUD) Tepian Prima Sawit.
Yandri juga terlibat dalam diskusi mendalam dengan perangkat desa mengenai berbagai potensi pembangunan, termasuk rencana inovatif pemanfaatan bekas tambang batubara.
“Kami berencana mengubah cekungan bekas tambang menjadi sumber protein melalui budidaya ikan, mendukung program ketahanan pangan desa,” jelasnya.
Menteri Yandri menekankan pentingnya peran 75.000 desa di Indonesia sebagai pondasi pembangunan nasional.
Ia mengaitkan program ini dengan salah satu astacita Prabowo yang keenam tentang pembangunan desa sebagai fundamental kemajuan bangsa.
“Setiap desa memiliki potensi unik yang harus digali dan dikembangkan,” tegasnya.
Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan nasional.
Yandri menekankan pentingnya sinergi antara kepala desa dan bupati dalam mendukung program ini.
“Swasembada pangan adalah prioritas nasional yang membutuhkan kerja sama erat antara semua pemangku kepentingan,” tambahnya.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, memberikan apresiasi khusus kepada Kepala Desa Tepian Langsat, Zeky Hamzah, atas inovasi yang telah dilakukan.
“Terobosan Desa Tepian Langsat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Kami siap mendukung pengembangan industri hilir sawit dan mendorong diversifikasi produk unggulan di desa-desa lain,” ujar Ardiansyah.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi desa-desa lain di Indonesia, terutama yang memiliki potensi serupa sebagai daerah penghasil sawit.
Yandri berharap program ini dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat desa, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi pedesaan di Indonesia.
Melalui program pemberdayaan ini, pemerintah menunjukkan komitmen serius dalam membangun desa dari bawah, mengoptimalkan potensi lokal, dan menciptakan kemandirian ekonomi desa.
Dengan dukungan alat berat dan infrastruktur yang memadai, desa-desa di Indonesia diharapkan dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan. (*)