Kutim, Sekaltim.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Sosial (Dinsos) resmi meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (SIP MAS) pada Senin 14 Oktober 2024.
Peluncuran aplikasi SIP MAS ini sesuai dengan dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Instruksi Presiden.
Aplikasi SIP Mas memuat 26 jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ini dilakukan oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kutim, Agus Hari Kesuma, di Aula Teras Belad, Sangatta Selatan.
Kepala Dinsos Kutim, Ernata Hadi Sujito, menjelaskan bahwa SIP MAS merupakan inovasi yang lahir dari Diklat kepemimpinan tingkat dua di BPSDM Provinsi Kaltim.
Latar belakang penciptaan aplikasi ini didasari oleh UUD nomor 14/2008 pasal 17 tentang Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Instruksi Presiden RI nomor 4 tahun 2022 mengenai Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE).
SIP MAS hadir dengan empat fitur utama. Fitur pertama memuat data DTKS milik Kementerian Sosial RI.
Kedua, data P3KE hasil kerja sama dengan BAPPEDA yang telah divalidasi di lapangan.
Fitur ketiga mencakup 26 jenis PMKS sesuai Tupoksi Dinas Sosial.
Terakhir, fitur keempat berisi data pemerintah daerah untuk mengantisipasi gejolak di masyarakat, termasuk data kemiskinan baru yang belum tercatat dalam DTKS.
“Aplikasi SIP MAS akan menjadi acuan bersama seluruh OPD di Kabupaten Kutai Timur untuk mengintervensi kegiatan pemberian bantuan, agar penanganan kemiskinan di Kutim segera tuntas,” ujar Ernata.
Pjs Bupati Kutim, Agus Hari Kesuma, menyambut baik peluncuran SIP MAS. Ia menekankan pentingnya sinergitas antar OPD dalam menangani masalah kesejahteraan sosial.
“Melalui aplikasi ini, diharapkan dapat membantu penanganan kemiskinan ekstrim di Kutim yang saat ini tersisa sekitar 2.065 data,” tuturnya.
Agus juga mengapresiasi perekrutan dan pelatihan bagi 50 anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) baru dari beberapa kecamatan di Kutim.
Ia menekankan pentingnya pembekalan ilmu, termasuk trauma healing, bagi para Tagana sebagai garda terdepan dalam penanganan bencana.
Dengan hadirnya SIP MAS, Pemkab Kutim optimis dapat mempercepat penanganan masalah kesejahteraan sosial dan pengentasan kemiskinan di wilayahnya.
Aplikasi ini menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan sosial dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Sementara itu, Kepala Dinsos Kaltim Andi Muhammad Ishak mengharapkan SIP MAS menjadi media efektif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Aplikasi ini akan membantu Dinas Sosial dan relawan Tagana dalam mengatasi masalah kesejahteraan sosial secara lebih terarah dan sistematis.
“Kami tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendiri. Kolaborasi antarpihak adalah kunci untuk menangani masalah sosial dengan baik,” kata Andi. (*)