PaserPERKARA

Mahasiswa Pecinta Alam Asal Balikpapan Meninggal Dunia di Kawasan Wisata Air Terjun Doyam Sondong Paser

Paser, Sekaltim.co – Mahasiswa pecinta alam asal Balikpapan meninggal di kawasan wisata alam Air Terjun Doyam Sondong, Desa Pinang Jatus, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Mahasiswa pecinta alam asal Balikpapan ini berinisial MWA (29) dan ditemukan meninggal dunia saat melakukan kegiatan pendakian bersama rekan-rekannya pada Sabtu malam, 4 Oktober 2025.

Peristiwa tersebut dilaporkan oleh pihak Polsek Long Kali pada Minggu, 5 Oktober 2025. Sekitar pukul 08.00 WITA, tim gabungan dari Polsek Long Kali dan Polsek Long Ikis Paser melakukan proses evakuasi jenazah korban dari lokasi kejadian menuju Puskesmas Long Ikis untuk pemeriksaan medis awal.

Kronologi Kejadian

Kapolsek Long Kali melalui laporan tertulis menjelaskan, kegiatan hiking dimulai pada Sabtu siang sekitar pukul 13.00 WITA, ketika sepuluh pecinta alam berangkat dari Kota Balikpapan menuju kawasan wisata Air Terjun Doyam Sondong. Mereka terbagi menjadi dua kelompok.

Korban MWA berada di kelompok pertama bersama empat rekannya, yaitu AW, E, DW, dan T. Setibanya di kawasan wisata sekitar pukul 18.30 WITA, rombongan melanjutkan perjalanan kaki menuju titik air terjun yang berjarak sekitar dua jam perjalanan.

Namun, pada pukul 21.30 WITA, di tengah perjalanan menuju air terjun, korban tiba-tiba mengeluhkan sesak di dada dan pandangan yang mulai gelap. Rekan-rekannya mencoba memberikan pertolongan berupa napas buatan. Sayangnya, sekitar pukul 22.00 WITA, korban dinyatakan tidak bernapas lagi.

Salah satu rekan korban, AW, segera turun ke permukiman warga untuk meminta bantuan. Pagi harinya, sekitar pukul 06.00 WITA, warga setempat bernama F bersama empat rekannya membuat tandu darurat dan membantu mengevakuasi jenazah dari hutan menuju desa.

Sekitar dua jam kemudian, tim gabungan dari kepolisian tiba di lokasi untuk melanjutkan evakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat.

Proses Evakuasi dan Pemeriksaan Medis

Jenazah MWA kemudian dibawa ke Puskesmas Long Ikis untuk pemeriksaan awal oleh dokter Suhartono. Dari hasil pemeriksaan medis, disimpulkan bahwa korban meninggal dunia akibat serangan jantung yang diduga dipicu oleh kelelahan fisik selama perjalanan menanjak.

Penyebab kematian murni karena serangan jantung. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.

Pihak keluarga yang telah dihubungi oleh kepolisian menerima dengan ikhlas kejadian tersebut dan menolak dilakukan otopsi, dengan menandatangani surat pernyataan penolakan autopsi.

“Jenazah dibawa ke rumah duka di Balikpapan menggunakan ambulans gratis dari Pasana Bhakti Sesama,” tambah dr. Suhartono.

Keterangan Saksi

Salah satu rekan korban, AW (33), kepada Polsek Long Ikis menuturkan bahwa sejak awal pendakian, korban terlihat kelelahan namun tetap ingin melanjutkan perjalanan.

“Korban sempat mengeluhkan rasa lelah berlebihan. Mereka pun berhenti untuk beristirahat. Namun, sekitar pukul 22.00 WITA, korban tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri. Teman-temannya telah berupaya memberikan pertolongan pertama, namun korban tidak berhasil diselamatkan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis Polsek Long Ikis, Minggu.

Saksi lain, DR, langsung kembali ke Desa Brewe untuk mencari pertolongan. Ia melaporkan kejadian tersebut kepada Sarifudin (65), tokoh masyarakat setempat yang kemudian meneruskan informasi itu ke pihak kepolisian.

Karena lokasi berada di wilayah hukum Polsek Long Kali namun cukup jauh, Polsek Long Ikis turut dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi.

Lokasi Wisata dan Kondisi Medan

Air Terjun Doyam Sondong dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam tersembunyi di wilayah Long Kali, Kabupaten Paser.

Keindahan alamnya sering menjadi daya tarik bagi para pecinta alam dan pendaki muda dari berbagai daerah, termasuk Balikpapan dan Samarinda. Namun, medan menuju lokasi dikenal cukup berat, dengan jalur menanjak dan minim penerangan di malam hari.

Pihak kepolisian mengimbau para wisatawan dan komunitas pecinta alam agar lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi fisik sebelum melakukan perjalanan ke lokasi wisata yang memiliki medan ekstrem.

Jenazah MWA kini telah disemayamkan di rumah duka di Balikpapan untuk dimakamkan secara layak oleh pihak keluarga. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button