Dispora Kaltim

Membaca Strategi Baru Kaltim Menuju PON 2028, Regenerasi Atlet

Samarinda, Sekaltim.co – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan catatan menyeluruh pasca Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumut. Dalam ajang tersebut, Provinsi Kaltim mencatatkan 29 medali emas, 55 perak, dan 68 perunggu, menempatkan kontingen di peringkat 8 nasional.

Rasman, Kepala Bidang Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, mengungkapkan penurunan prestasi dibandingkan PON Papua 2021 dan PON Jabar 2016. Menurut Rasman, meski ada kenaikan peringkat, jumlah cabang olahraga peraih medali emas justru menurun.

“PON 2024 di Aceh-Sumut, dari sisi peringkat itu ada kenaikan. Tapi ternyata setelah dilihat dari rekapan jumlah cabang, yang mendapatkan medali emas itu justru menurun dari sisi peringkat se-provinsi. Tidak ada signifikan yang meningkat,” ujarnya saat diwawancarai di ruang kerjanya belum lama ini.

Merespons hasil tersebut, Dispora Kaltim berencana melakukan evaluasi komprehensif meliputi penyelenggaraan kontingen dan program Pusat Latihan Daerah (Puslatda). Pihaknya akan melakukan koreksi bersama dan perbaikan untuk ke depannya.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, khususnya Dinas Pemuda dan Olahraga, akan melakukan evaluasi sesuai dengan tupoksi pemerintah. Evaluasi penyelenggaraan dan pelaksanaan kontingen termasuk mungkin Puslatda, yang mesti harus kita koreksi bersama. Mungkin ada perbaikan-perbaikan yang harus kita lakukan ke depannya,” tegas Rasman.

Mengacu kesuksesan Jawa Tengah yang berhasil meningkatkan perolehan medali emas dari 27 (PON 2021) menjadi lebih dari 70 (PON 2024), Dispora Kaltim menyiapkan strategi baru menuju PON 2028 di NTT-NTB.

Rasman menerangkan, ada dua fokus utama yang akan diterapkan. Pertama, memperkuat cabang olahraga perorangan dan nomor tanding individu. Kedua, fokus pada cabang olahraga dengan banyak nomor pertandingan yang memiliki track record konsisten seperti hoki.

“Pertama adalah kita harus memperkuat cabang olahraga perorangan, nomor tanding perorangan. Ini yang harus kita genjot. Yang kedua, cabang olahraga yang memiliki banyak nomor tanding, baik yang perorangan maupun mungkin beregu. Tapi yang memiliki historis dari PON ke PON itu mendapatkan medali seperti kayak hoki. Dia konsisten terhadap medali dari setiap multi event maupun singel event,” ungkap Rasman

Strategi ini akan dimulai dengan melakukan regenerasi atlet secara selektif. Atlet senior yang masih berpotensi akan dipertahankan melalui proses evaluasi ketat, sementara pembinaan atlet muda akan diprioritaskan untuk menyiapkan kekuatan baru.

Rasman menyarankan agar mulai dari sekarang menyiapkan atlet-atlet dari masing-masing cabang olahraga. Untuk atlet lama yang masih bisa dipertahankan, akan melalui pengujian ulang untuk memastikan proses pembinaan sesuai target.

“Mulai saat ini kita harus menyiapkan atlet-atlet dari masing-masing cabang olahrga itu. Atlet lama, yang masih bertahan dan memungkinkan untuk dipertahankan ya tetap pertahankan. Tapi harus diuji lagi apakah betul-betul prosesnya sesuai atau tidak,” tambah Rasman.

Langkah evaluasi dan perencanaan strategi baru ini menunjukkan keseriusan Dispora Kaltim dalam meningkatkan prestasi olahraga daerah. Dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan fokus pada cabang olahraga potensial, Kaltim optimis dapat meningkatkan perolehan medali di PON 2028 di NTT-NTB. (Adv/DisporaKaltim)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button