Menilik Revitalisasi Pecinan Samarinda, Menghidupkan Kembali Sejarah dan Budaya Tionghoa di Kota Tepian

Samarinda, Sekaltim.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berkomitmen untuk menghidupkan kembali kejayaan kawasan Pecinan melalui sebuah proyek ambisius bertajuk “Revitalizing The Chinatown Samarinda.”

Proyek ini dimulai dengan serangkaian kegiatan International Design Workshop and Exhibition yang digelar pada 21-23 Agustus 2024 di Ruang Integritas Inspektorat Kota Samarinda. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Samarinda dengan Universitas Kristen Maranatha dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalimantan Timur.

Dalam workshop tersebut, tim kolaborasi internasional yang terdiri dari 44 mahasiswa, 16 dosen, dan 4 arsitek terlibat dalam merumuskan konsep desain untuk revitalisasi Pecinan Samarinda.

Wakil Rektor Universitas Kristen Maranatha Bandung sekaligus Ketua Proyek Pecinan Samarinda, Krismanto Kusbiantoro, menjelaskan bahwa workshop ini bertujuan untuk mentransformasikan gagasan konseptual menjadi visualisasi desain yang nyata.

“Setelah kemarin fokus pada studi dan desain konseptual, hari ini kita beralih ke tahap visualisasi,” ujar Krismanto.

Tim Kolaborasi Internasional dengan Visi Besar

Proyek ini melibatkan sembilan perguruan tinggi dari berbagai negara yang memiliki program studi arsitektur. Antara lain, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Hebei Normal University dari China, dan Silpakorn University dari Thailand.

Beberapa universitas lainnya seperti Universitas Mulawarman, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Universitas Nahdatul Ulama, Politeknik Negeri Samarinda, Universitas Balikpapan, dan Institut Teknologi Kalimantan.

Dalam workshop tersebut, tim ini dibagi menjadi empat kelompok diskusi yang masing-masing bertugas mengembangkan aspek-aspek penting dalam revitalisasi Pecinan Samarinda.

Kelompok pertama, Cultural Center, fokus pada pengembangan pusat budaya yang akan menjadi pusat kegiatan kebudayaan Tionghoa di Samarinda.

Kelompok kedua, Streetscapes, membahas desain jalan dan ruang publik dengan tujuan meningkatkan daya tarik visual serta kenyamanan pejalan kaki di kawasan Pecinan.

Kelompok ketiga, City Facade, berfokus pada pengembangan konsep fasad kota yang mempertahankan elemen arsitektur khas Pecinan, namun dengan sentuhan modern.

Sementara itu, kelompok keempat, Commercial Area, merancang area komersial yang diharapkan dapat menjadi magnet bagi wisatawan serta mendukung perekonomian lokal.

Eksibisi Desain: Ajang Kreativitas dan Interaksi Publik

Setelah melalui proses workshop yang intensif, hasil desain dari tim kolaborasi ini akan dipamerkan dalam sebuah eksibisi desain yang berlangsung pada 24-25 Agustus 2024 di Atrium Mall Samarinda Central Plaza (SCP).

Krismanto mengungkapkan bahwa desain-desain tersebut akan dicetak dalam bentuk poster dan dipajang untuk dilihat oleh publik.

“Seluruh warga Samarinda diundang untuk melihat hasil karya tim yang akan dipamerkan di sana,” jelas Krismanto.

Pameran ini rencananya akan dibuka secara resmi oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, pada Sabtu, 24 Agustus 2024 pukul 16.00 WITA.

Sebelumnya, pada pukul 13.40 WITA, akan diadakan talkshow yang membahas lebih lanjut tentang proyek revitalisasi Pecinan Samarinda.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan desain-desain kreatif, tetapi juga memberikan kesempatan bagi warga Samarinda untuk berinteraksi langsung dengan para desainer muda yang turut serta dalam proyek ini.

Para mahasiswa yang tergabung dalam tim kolaborasi akan menjaga stand mereka dan siap berbagi informasi serta pengetahuan mengenai desain yang mereka kembangkan.

Dukungan Penuh Pemerintah Kota Samarinda

Kepala Bagian Kerjasama Sekretariat Kota Samarinda, Idfi Septiani, turut mengajak seluruh warga Samarinda untuk hadir dalam pameran ini.

“Atas nama Pemerintah Kota, kami mengundang seluruh warga Samarinda untuk melihat hasil karya tim kolaborasi internasional yang akan dipamerkan di sana,” ujar Idfi di sela-sela kegiatan workshop.

Idfi juga menambahkan bahwa Wali Kota Samarinda akan mengadakan jamuan makan malam bagi seluruh peserta workshop pada Jumat malam, 23 Agustus 2024, sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka dalam proyek ini.

Idfi menjelaskan bahwa workshop yang telah berlangsung selama tiga hari ini bertujuan untuk merumuskan konsep dan strategi dalam menghidupkan kembali kejayaan Pecinan Samarinda.

“Kemarin pada tahapan visual, desain sudah dirampungkan dan hari ini desain dicetak dalam bentuk poster untuk dipamerkan kepada publik,” jelasnya.

Idfi berharap, dengan adanya workshop ini, revitalisasi Pecinan Samarinda tidak hanya menjadi proyek pembangunan fisik semata, tetapi juga menciptakan kawasan yang hidup dan menjadi kebanggaan bersama seluruh warga Samarinda.

Harapan untuk Masa Depan Pecinan Samarinda

Proyek Revitalizing The Chinatown Samarinda ini diharapkan dapat mengembalikan kejayaan kawasan Pecinan sebagai pusat kebudayaan dan ekonomi bagi komunitas Tionghoa di Samarinda.

Dengan sentuhan modern dan inovatif, kawasan Pecinan diharapkan mampu menarik wisatawan lokal maupun internasional, sekaligus menjadi salah satu ikon kota yang menggabungkan tradisi dan kemajuan.

Warga Samarinda, jangan lewatkan kesempatan untuk melihat langsung hasil karya desain dari proyek Revitalizing The Chinatown Samarinda yang akan dipamerkan di Atrium Mall Samarinda Central Plaza pada Sabtu dan Minggu, 24-25 Agustus 2024.

Pameran ini merupakan puncak dari rangkaian International Design Workshop and Exhibition yang digelar oleh Pemerintah Kota Samarinda, bekerja sama dengan Universitas Kristen Maranatha dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kaltim.

Dengan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, diharapkan Pecinan Samarinda dapat kembali menjadi pusat kebudayaan yang tidak hanya memikat secara visual, tetapi juga berperan aktif dalam perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

Revitalisasi ini tidak hanya tentang menghidupkan kembali kawasan yang bersejarah, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh warga Samarinda. (*)

Exit mobile version