Berau, SEKALTIM.CO – Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, kembali menjadi sorotan dunia pariwisata tanah air. Kali ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, mengunjungi surga tersembunyi ini dalam rangkaian kunjungan kerja selama dua hari, 2-3 Juli 2024.
Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, melainkan misi penting untuk melihat langsung potensi wisata bahari yang dimiliki Bumi Batiwakkal.
Perjalanan Menuju Surga Tersembunyi
Sandiaga Uno memulai perjalanannya dari Jakarta, menumpang penerbangan Batik Air bersama Bupati Berau, Sri Juniarsih, pada pukul 05.15 WIB.
“Sesuai dengan jadwal, penerbangan aman dan diperkirakan tiba di Bandar Udara Kalimarau sekitar Pukul 08.45 WITA,” ungkap Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkab Berau, Agus Sutanto, memberikan update perjalanan sang menteri, Selasa 2 Juli 2024.
Agenda Padat di Bumi Batiwakkal
Setibanya di Berau, Sandiaga langsung terjun ke lapangan. Dari Bandara Kalimarau, rombongan menuju Tepian Sungai Segah di Jalan Ahmad Yani, Tanjung Redeb, sebelum melanjutkan perjalanan ke Dermaga Sanggam. Dari sini, petualangan sesungguhnya dimulai dengan perjalanan laut menuju Pulau Derawan dan Maratua.
Pulau Derawan: Menuju 50 Besar Desa Wisata Terbaik
Kunjungan ke Pulau Derawan bukan tanpa alasan. Pulau ini masuk dalam 50 besar dari 6.016 desa wisata yang dinilai dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Tim Kemenparekraf melakukan visitasi dan penilaian lapangan, melihat langsung potensi dan kesiapan Derawan sebagai destinasi wisata unggulan.
Pulau Kakaban dan Maratua: Menjelajahi Keindahan Perbatasan
Perjalanan berlanjut ke Pulau Kakaban, destinasi yang terkenal dengan danau ubur-ubur uniknya.
Malam harinya, rombongan menginap di Pulau Maratua, pulau terdepan di perairan Kabupaten Berau.
Menggali Potensi Ekonomi Kreatif Berau
Pada hari kedua kunjungannya, Rabu (3/7/2024), Sandiaga dijadwalkan meninjau mini expo yang digelar di Tanjung Redeb.
Mini expo ini menampilkan berbagai produk unggulan Berau, mulai dari kerajinan tangan, kuliner khas, hingga inovasi digital karya anak muda setempat. (*)