Olimpiade Paris 2024 Resmi Ditutup, Indonesia Raih 2 Emas 1 Perunggu

Sekaltim.co – Olimpiade Paris 2024 resmi berakhir setelah upacara penutupan yang spektakuler digelar di Stade de France, Saint-Denis, pada Minggu 11 Agustus 2024, malam waktu setempat, atau Senin 12 Agustus 2024 dini hari WIB.

Upacara penutupan olimpide ini menandai berakhirnya pesta olahraga terbesar di dunia yang telah berlangsung selama 17 hari penuh dengan prestasi dan momen tak terlupakan.

Stadion berkapasitas 80.000 penonton itu disulap menjadi panggung megah untuk merayakan keberhasilan para atlet dari 206 negara peserta yang telah berjuang dalam 329 pertandingan dari 32 cabang olahraga.

Sekitar 10.500 atlet yang bertanding di Olimpiade Paris 2024 turut hadir dalam upacara penutupan yang dipenuhi dengan kemeriahan dan keharuan.

Thomas Jolly, sutradara upacara penutupan, memberikan judul “Catatan” untuk seremoni tersebut. Lebih dari 100 penampil, termasuk penyanyi, penari, dan pemain berbagai alat musik, memukau penonton dengan pertunjukan yang memadukan seni, teknologi, dan semangat olahraga.

Paris, yang dijuluki “Kota Cahaya”, sekali lagi menunjukkan keindahannya melalui permainan efek cahaya spektakuler di sekitar Menara Eiffel.

Panitia membawa penonton dalam perjalanan waktu, dari masa lalu, sekarang, hingga masa depan, mencerminkan semangat Olimpiade yang melampaui batas ruang dan waktu.

Salah satu momen paling mencuri perhatian dalam upacara penutupan adalah aksi aktor Hollywood Tom Cruise.

Sebagai bagian dari estafet menuju Los Angeles, tuan rumah Olimpiade 2028, Cruise mengambil bendera Olimpiade, memasangnya di sebuah motor, dan menderu keluar stadion melewati kerumunan atlet.

Dalam segmen rekaman yang telah disiapkan sebelumnya, Cruise terlihat mengendarai motor melintasi Paris hingga mencapai pesawat yang membawanya ke Los Angeles.

Adegan berakhir dengan Cruise berada di tanda Hollywood, di mana cincin Olimpiade menggantikan dua huruf “o” dalam kata Hollywood, menandai transisi Olimpiade dari Paris ke Los Angeles.

Sementara itu, Indonesia menutup partisipasinya di Olimpiade Paris 2024 dengan pencapaian membanggakan. Kontingen Merah Putih berhasil meraih 2 medali emas dan 1 medali perunggu, menempatkan Indonesia di peringkat ke-39 dari 206 negara peserta.

Prestasi ini menjadikan Indonesia sebagai negara ASEAN dengan peringkat tertinggi kedua, di bawah Filipina yang juga meraih 2 emas namun unggul dengan tambahan 2 perak.

Rizki Juniansyah, peraih medali emas dari cabang olahraga angkat besi nomor 73 kg putra, tampil sebagai pembawa bendera Merah Putih dalam upacara penutupan.

Mengenakan jaket seragam tim Indonesia, Rizki mewakili seluruh atlet Indonesia di closing ceremony, membawa kebanggaan atas prestasi yang telah diraih.

Medali emas Indonesia juga disumbangkan oleh Veddriq Leonardo dari cabang olahraga panjat tebing nomor men’s speed. Sementara medali perunggu dipersembahkan oleh pebulu tangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Ikut dalam rombongan defile adalah atlet angkat besi yang turun di kelas +81kg Nurul Akmal serta tiga atlet panjat tebing lainnya, Rahmad Adi Mulyono, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabilla.

Selain itu, ada juga pelatih panjat tebing, Triyanto Budi Santosa, pelatih angkat besi Triyatno, Rusli dan Bayu Baskoro. Ada juga dokter Tim Indonesia, Shopia Hage dan Andhika Raspati serta Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (PB FPTI) Yenny Wahid serta dua perwakilan Tim Chef de Mission (CdM) Arkan Lukman dan Zaenal Asikin.

“Closing ceremony ini akan menjadi sangat mengesankan karena pertama, atlet yang mendapatkan medali emas ikut satu defile. Ini sesuatu yang spesial bagi mereka bisa tampil di defile dengan bermodalkan medali emas yang mereka raih di Olimpiade Paris 2024,” kata Anindya Bakrie, Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia.

Upacara penutupan Olimpiade Paris 2024 ini menyajikan kenangan yang tak terlupakan yang dirancang oleh Thomas Jolly dan tim.

“Sebuah kehormatan kami bisa kembali lagi di stadion nasional Stade de France. Kita semua akan merayakan keberhasilan para atlet bersama dengan seluruh dunia dalam cara yang sangat indah,” kata Tony Estanguet, Ketua Pelaksana Paris 2024.

Keberhasilan membawa pulang 2 medali emas ini menyamai prestasi Indonesia pada Olimpiade Barcelona 1992, 32 tahun silam.

Sejak keikutsertaan pertama di Olimpiade Seoul 1988, Indonesia telah mengoleksi total 40 medali Olimpiade, terdiri dari 10 emas, 14 perak, dan 16 perunggu. Prestasi di Paris 2024 ini diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan olahraga Indonesia di kancah internasional.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) kembali mendominasi perolehan medali Olimpiade. Negara adidaya tersebut mengoleksi total 126 medali, terdiri dari 40 emas, 44 perak, dan 42 perunggu. Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menempati posisi runner-up dengan 91 medali (40 emas, 27 perak, 24 perunggu).

Olimpiade Paris 2024 juga mencatat sejumlah prestasi luar biasa. Beberapa rekor dunia dan olimpiade dipecahkan, menandai kemajuan dalam berbagai cabang olahraga. Selain itu, Olimpiade kali ini juga dikenal karena upayanya dalam mempromosikan keberlanjutan dan inklusivitas.

Dengan berakhirnya Olimpiade Paris 2024, tongkat estafet kini diserahkan kepada Los Angeles, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2028. Kota di California tersebut berjanji untuk menghadirkan Olimpiade yang inovatif dan berkelanjutan, memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada dan teknologi terkini.

Los Angeles bakal menyambut atlet dunia pada tahun 2028. Semangat olahraga dan persatuan yang ditunjukkan selama 17 hari terakhir menginspirasi masyarakat global.

Dengan berakhirnya Olimpiade Paris 2024, dunia olahraga kini menanti dengan antusias Olimpiade Los Angeles 2028, yang menjanjikan inovasi dan kemajuan baru dalam sejarah panjang perhelatan olahraga terbesar di dunia ini. (*)

Exit mobile version