SEKALTIM.CO – Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi dengan industri kelapa sawit yang berkembang pesat. Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Kaltim per Oktober 2023, provinsi ini memiliki 100 unit pabrik kelapa sawit yang mengolah hasil perkebunan sawit seluas 1,41 juta hektare atau 89,59 persen dari total luas lahan perkebunan di Kaltim yang mencapai 1,57 juta hektare.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim saat itu, Ahmad Muzzakir, menyampaikan bahwa jumlah pabrik kelapa sawit sebanyak 100 unit tersebut menempatkan komoditas ini sebagai salah satu penyumbang terbesar terhadap laju pertumbuhan ekonomi dari sektor nonmigas di Kaltim.
“Jumlah pabrik kelapa sawit di Kaltim saat ini sebanyak 100 unit, menempatkan komoditas ini sebagai salah satu penyumbang terbesar terhadap laju pertumbuhan ekonomi dari sektor nonmigas,” kata Ahmad Muzzakir pada Oktober 2023 lalu.
Dari luas perkebunan kelapa sawit seluas 1,41 juta hektare, terdiri dari 972 ribu hektar perkebunan inti dan 373 ribu hektar kebun plasma. Perkebunan kelapa sawit mendominasi hingga mencapai 89,59 persen dari total luas lahan perkebunan di Kaltim.
Ahmad Muzakkir menjelaskan bahwa Kaltim kaya akan sumber daya alam, salah satunya luas lahan pertanian berdasarkan RTRW tahun 2023 seluas 3,4 juta hektare.
Selain kelapa sawit, luas tanam seluruh komoditas perkebunan di Kaltim mencapai 1,57 juta hektar, yang terdiri dari tanaman lada, aren genjah, kelapa dalam, kakao, pala, karet, dan kopi.
Kontribusi perkebunan sawit terhadap perekonomian Kaltim cukup signifikan. Pada tahun 2022, ekspor produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 19,2 juta ton, sementara produksi crude palm oil (CPO) sebesar 4,3 juta ton.
Untuk perkembangan perkebunan sawit rakyat (PSR) sampai tahun 2022 mencapai luas 7.435 hektare dengan total 2.981 kepala keluarga (KK). Sementara untuk target tahun 2023, saat ini masih dalam proses pengembangan tiga koperasi unit desa (KUD) dengan total 181 KK dan luas 445,97 hektare. (*)