KINERJANUSANTARA

Pangdam VI/Mlw Beri Arahan Penting kepada Satgas Yonif 614/Rjp Jelang Tugas di Perbatasan RI-PNG

Depok, SEKALTIM.CO – Panglima Kodam VI/Mulawarman (Pangdam VI/Mlw), Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo, memberikan pengarahan krusial kepada personel Satuan Tugas (Satgas) Yonif 614/Raja Pandhita (Rjp) yang akan mengemban tugas Operasi Pengamanan Perbatasan RI-PNG di wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat. Pengarahan ini berlangsung di GOR Kartika Markas Divisi 1 Kostrad, Jalan Raya Bogor – Jakarta No. KM. 39, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, pada Jumat 21 Juni 2024.

Tanggung Jawab dan Motivasi: Kunci Kesuksesan Operasi

Dalam pengarahannya, Mayjen TNI Tri Budi Utomo menekankan pentingnya rasa tanggung jawab dalam menjalankan tugas operasi dengan penuh rasa tanggung jawab kepada bangsa dan negara demi merah putih.

Pangdam juga mengingatkan para prajurit untuk selalu mengingat keluarga yang menunggu di rumah. Hal ini, menurutnya, akan menjadi motivasi kuat bagi para prajurit untuk senantiasa menjaga keamanan dan kewaspadaan setiap saat selama bertugas di perbatasan.

Waspada Godaan: Tantangan Bagi Para Danpos

Salah satu poin penting yang disampaikan Pangdam adalah peringatan kepada para Komandan Pos (Danpos) untuk tidak tergiur dengan berbagai godaan negatif yang dapat menyebabkan kelengahan. Setiap pos wajib menjaga kesiapsiagaan karena pos akan selalu terlihat dan terpantau oleh musuh.

Peringatan ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dan integritas para prajurit, terutama mereka yang memimpin pos-pos penjagaan di perbatasan.

Prosedur Keamanan dan Sikap Humanis: Dua Sisi Mata Uang

Mayjen TNI Tri Budi Utomo juga menekankan pentingnya keseimbangan antara prosedur keamanan dan sikap humanis dalam menjalankan tugas. Ia mengingatkan bahwa masyarakat yang melakukan anjangsana ke Pos TNI harus melalui prosedur pengamanan yang ketat, namun para prajurit tidak boleh mengabaikan sikap humanis dalam berinteraksi dengan masyarakat.

Menurut Pangdam, kesiapsiagaan Jaga Pos yang menjadi mata dan telinga anggota pos harus selalu terjaga dan menekankan pentingnya kewaspadaan tanpa mengorbankan hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

Prosedur Hukum dan Penanganan OPM: Pentingnya Kehati-hatian

Pangdam VI/Mlw juga memberikan perhatian khusus pada prosedur gerakan prajurit di luar pos, terutama dalam hubungan kelompok. Ia menekankan bahwa jika ada masyarakat yang dicurigai sebagai simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau tertangkap tangan melakukan tindak pidana, penanganannya harus sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Peringatan ini menunjukkan betapa pentingnya kepatuhan terhadap hukum dan prosedur yang berlaku, bahkan dalam situasi yang sensitif di daerah perbatasan.

Kegiatan Teritorial: Menjadi Bagian dari Solusi

Sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan Kewilayahan, para prajurit juga diingatkan tentang pentingnya kegiatan teritorial dengan masyarakat.

Mayjen TNI Tri Budi Utomo menegaskan bahwa setiap pos harus dapat menjadi bagian dari solusi atas kesulitan yang dihadapi masyarakat di sekitar pos.

Pangdam VI/Mlw juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan kemampuan untuk mengkolaborasikannya dengan taktik dan teknik TNI di lapangan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam era modern, kemampuan teknologi menjadi sama pentingnya dengan keterampilan taktis tradisional.

Sebagai penutup, Mayjen TNI Tri Budi Utomo mengingatkan pentingnya menjaga disiplin tempur dalam setiap kegiatan taktik pertempuran. Ia menyebutkan berbagai taktik seperti ambush, patroli, serangan, teknik kompas, dan taktik lainnya yang harus dikuasai dengan baik oleh setiap prajurit.

Tidak kalah pentingnya, Pangdam juga menekankan bahwa setiap prajurit harus menjaga alat perlengkapan perorangan yang dipertanggungjawabkan, terutama senjata. “Setiap melaksanakan kegiatan tetap ingat dengan perlengkapan perorangan yang dibawa terutama senjata,” tutupnya.

Kehadiran Pangdam VI/Mlw di acara pengarahan ini didampingi oleh jajaran pimpinan Kodam VI/Mulawarman, termasuk:

1. Kasdam VI/Mlw, Brigjen TNI Bayu Permana
2. Asops Kasdam VI/Mlw, Kolonel Inf Mustakim, S.IP., M.Si.
3. Aslog Kasdam VI/Mlw, Kolonel Kav Dwi Irbaya Sandra
4. Kakesdam VI/Mlw, Kolonel Ckm dr. Dwi Susanto, M.Kes., M.A.R.S.
5. Kahubdam VI/Mlw, Kolonel Cke Arif Budiman
6. Kapaldam VI/Mlw, Kolonel Cpl Anthoni P. Sinaga
7. Kabekangdam VI/Mlw, Kolonel Cba Heru Santoso, SE, MM
8. Katopdam VI/Mlw, Kolonel Ctp Gatot Sri Nugroho

Pengarahan yang diberikan oleh Pangdam VI/Mlw, Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo, kepada Satgas Yonif 614/Rjp menjelang tugas mereka di perbatasan RI-PNG mencerminkan kompleksitas dan pentingnya misi yang akan mereka jalankan. Dengan memadukan aspek-aspek seperti tanggung jawab, kewaspadaan, humanisme, kepatuhan hukum, dan penguasaan teknologi, para prajurit diharapkan dapat menjalankan tugas mereka dengan efektif dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai TNI.

Dengan arahan komprehensif ini, Satgas Yonif 614/Rjp diharapkan siap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul selama menjalankan tugas mereka di perbatasan RI-PNG.

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button