NUSANTARA

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia dengan Kesederhanaan

Paus Fransiskus Tiba di Indonesia dengan Pesawat Komersial

Jakarta, Sekaltim.co – Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, melakukan kunjungan ke Indonesia dengan penuh kesederhanaan. Paus tiba di Jakarta pada Selasa, 3 September 2024, menggunakan pesawat komersial Airbus A330-900 yang dioperasikan oleh ITA Airways, sekitar pukul 11.30 WIB.

Rombongan Paus Fransiskus terbang dari Bandara Internasional Leonardo da Vinci, Fiumicino, Roma, pada Senin, 2 September 2024, dan menempuh perjalanan sekitar 13 jam.

Kedatangan ini disambut langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Panitia Kedatangan Paus, Ignasius Jonan di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 11.30 WIB.

Kesederhanaan Paus Fransiskus Jadi Sorotan

Dalam kunjungan ini, Paus Fransiskus memilih menggunakan pesawat komersial dan mobil biasa, bukan jet pribadi atau mobil mewah. Langkah ini dianggap sebagai cerminan dari kesederhanaan dan kepemimpinan yang rendah hati.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi langkah ini dengan menyatakan, “Saya kira ini luar biasa kesederhanaan beliau. Beliau contohkan bagaimana menjadi pimpinan, karena beliau ini kan bukan hanya pemimpin agama, tetapi juga pemimpin negara.”

Kesederhanaan yang ditunjukkan oleh Paus Fransiskus menjadi inspirasi bagi banyak pemimpin di seluruh dunia.

Pertemuan Paus Fransiskus dengan Presiden Jokowi Bahas Perdamaian Gaza

Pada 4 September 2024, Paus Fransiskus dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Pertemuan ini akan membahas upaya perdamaian di Gaza, salah satu isu penting di Timur Tengah.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang berlangsung dari 3 hingga 6 September 2024, juga bertujuan mempererat hubungan lintas agama. Hal ini menunjukkan komitmen Paus Fransiskus dalam mempromosikan dialog antarumat beragama, khususnya antara Katolik dan Islam.

Pernyataan Pers Pimpinan Pusat Muhammadiyah Terkait Kunjungan Paus

Menanggapi kunjungan ini, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan pers yang menyambut baik kedatangan Paus Fransiskus.

Pernyataan ini menekankan bahwa kunjungan Paus Fransiskus merupakan kehormatan bagi Indonesia dan menunjukkan arti penting hubungan antarumat beragama, khususnya antara Islam dan Katolik.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia juga menjadi momentum untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara dengan keragaman agama dan budaya yang hidup berdampingan dengan damai. Muhammadiyah dalam pernyataannya menekankan bahwa kunjungan ini merupakan simbol dari komitmen Paus Fransiskus dalam membangun dan memperkuat hubungan Katolik dengan dunia Islam.

Di masa lalu, Paus Fransiskus bersama Grand Syeikh al-Azhar, Ahmad el-Thayeb, menandatangani Dokumen Abu Dhabi tentang Human Fraternity, yang menunjukkan kesamaan spirit ajaran dan komitmen Islam dan Katolik dalam membangun harkat dan martabat kemanusiaan serta kerja sama antariman dalam perdamaian.

Muhammadiyah juga mengapresiasi kesederhanaan yang ditunjukkan oleh Paus Fransiskus dalam kunjungannya yang tidak menggunakan fasilitas mewah.

Berikut ini pernyataan resmi Muhammadiyah pada 3 September 2024 dikutip Sekaltim.co dari laman resmi Muhammadiyah.

Sehubungan dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-5 September 2024, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan pers yang perlu menjadi perhatian kita semua.

PERNYATAAN PERS PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH TERKAIT KUNJUNGAN PAUS FRANSISKUS Nomor: 005/PER/I.0/B/2024

Bismillahirrahmanirrahim

Sehubungan dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-5 September 2024, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan:

1. Menyambut baik kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Kunjungan Paus Fransiskus merupakan kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia. Di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dan tidak menginap di hotel berbintang. Hal itu menunjukkan keteladanan yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global.

2. Dalam konteks hubungan antar umat beragama, khususnya hubungan Islam dan Katolik, kunjungan Paus Fransiskus menunjukkan arti penting Indonesia dan komitmen Paus Fransiskus dalam membangun dan memperkuat hubungan Katolik dengan dunia Islam. Bersama dengan Grand Syeikh al-Azhar, Ahmad el-Thayeb, Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Abu Dhabi tentang Human Fraternity. Dokumen Abu Dhabi merupakan dokumen yang menunjukkan kesamaan spirit ajaran dan komitmen Islam dan Katolik dalam membangun harkat dan martabat kemanusiaan serta kerjasama antar iman dalam perdamaian. Rencana pertemuan Paus Fransiskus dengan kelompok-kelompok agama menunjukkan keterbukaan dalam dialog dan kerjasama antar iman serta memperkenalkan Indonesia kepada dunia sebagai negara yang memiliki kemajemukan serta kerukunan Agama dan Budaya.

2. Bangsa Indonesia sebagai tuan rumah, sudah seharusnya menyambut dan menghormati kunjungan Paus Fransiskus dengan penuh keramahan dan kesantunan yang mencerminkan budaya dan peradaban Indonesia yang luhur. Pemerintah Indonesia dapat menjadikan pertemuan dengan Paus Fransiskus untuk menyampaikan dan mendialogkan masalah- masalah perdamaian dan posisi Indonesia dalam perdamaian dunia, khususnya masalah Indonesia penting menjadikan kedatangan dan pertemuan dengan Paus Fransiskus sebagai momentum mengambil prakarsa dan mengembangkan peran perdamaian dunia secara lebih proaktif dalam mencari solusi permanen bagi masa depan Palestina dengan melibatkan berbagai pihak di tingkat dunia.

Sebagai tuan rumah, Indonesia diharapkan menyambut Paus Fransiskus dengan keramahan dan kesantunan yang mencerminkan budaya luhur bangsa.

Kunjungan ini juga dapat menjadi kesempatan bagi pemerintah Indonesia untuk menyampaikan dan mendialogkan isu-isu perdamaian serta posisi Indonesia dalam perdamaian dunia, khususnya terkait dengan konflik Palestina.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia diharapkan dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk lebih proaktif dalam mencari solusi perdamaian yang permanen bagi masa depan Palestina.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat datang kepada Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus, yang tiba di Indonesia pada Selasa, 3 September 2024.

Ia menyambut kedatangan Paus dengan hangat.

“Saya atas nama rakyat Indonesia menyambut hangat dan terima kasih atas kunjungan yang teramat mulia Paus Fransiskus ke Indonesia,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Selasa, 3 September 2024. (*)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button