Pawai Obor Meriahkan Tahun Baru Islam 1446 H di Samarinda: Tradisi yang Terus Dijaga

Samarinda, SEKALTIM.CO – Semarak perayaan Tahun Baru Islam 1446 Hijriah kembali mewarnai Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Langgar At-Taqwa di Jalan Merdeka menggelar pawai obor pada Sabtu 6 Juli 2024, malam, melanjutkan tradisi yang telah berlangsung selama satu dekade.

Acara ini tidak hanya menjadi momen perayaan, tetapi juga cerminan kerukunan dan semangat kebersamaan masyarakat Samarinda.

Antusiasme Warga dalam Pawai Obor

Pawai obor yang digelar Langgar At-Taqwa berhasil menarik partisipasi ratusan warga.

Para peserta dengan penuh semangat mengikuti rute pawai yang dimulai dari Jalan Merdeka 4, memasuki Jalan Gerilya melalui Jalan Merdeka Timur, dan berakhir kembali di halaman Langgar At-Taqwa.

Suasana malam yang diterangi cahaya obor menciptakan pemandangan yang memukau dan penuh makna.

Untuk menambah kemeriahan, panitia juga menyiapkan berbagai doorprize menarik yang dibagikan secara gratis kepada para peserta. Hal ini semakin meningkatkan antusiasme warga untuk berpartisipasi dalam acara tahunan ini.

Sebuah Tradisi yang Telah Mengakar

Herry, selaku ketua panitia pawai obor Langgar At-Taqwa, mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah berlangsung selama kurang lebih 10 tahun di wilayah tersebut.

“Semoga acara pawai ini dapat selalu didukung oleh pemerintah dan bisa dijadikan sebagai kegiatan budaya di Samarinda,” ujar Herry, menyuarakan harapannya akan keberlangsungan tradisi ini.

Dukungan dari pemerintah kota menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan acara ini. Herry tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Samarinda yang telah hadir dan melepas langsung para peserta pawai malam itu.

Wali Kota Samarinda Apresiasi Kegiatan

Andi Harun, Wali Kota Samarinda, memberikan dukungan penuh terhadap acara ini dengan hadir dan melepas secara langsung para peserta pawai di lingkungan RT 94 Langgar At-Taqwa.

Dalam arahannya, Andi Harun menyampaikan apresiasi kepada panitia yang telah menggelar pawai obor dengan sukacita dalam menyambut Tahun Baru Islam.

Wali Kota menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk takzim terhadap sejarah serta budaya Islam. Ia berharap di sepanjang perjalanan tahun 1446 H ini, umat Muslim di Kota Samarinda bisa lebih banyak mendapatkan pelajaran serta berbuat kebaikan untuk diri sendiri, keluarga, maupun orang lain.

“Semoga seluruh masyarakat Kota Samarinda pada 1446 Hijriah kali ini selalu mendapatkan rahmat dan diberkahi oleh Allah SWT,” doa Wali Kota. Beliau juga mendoakan agar umat Muslim di kota tepian bisa menjadi Muslim yang baik dan terus berbuat kebaikan dari sisi kemanusiaan dalam meningkatkan nilai-nilai ketakwaan.

Pesan Toleransi dan Persatuan

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Samarinda juga menyampaikan pesan penting tentang toleransi dan persatuan.

Pesan ini menegaskan pentingnya menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah keberagaman masyarakat Samarinda.

“Serta meningkatkan toleransi antar sesama dalam mendukung penguatan dan kesatuan untuk masyarakat Samarinda,” pesannya.

Makna di Balik Tradisi Pawai Obor

Pawai obor dalam menyambut Tahun Baru Islam bukan sekadar ritual tahunan tanpa makna. Tradisi ini memiliki filosofi yang dalam bagi umat Muslim.

Obor yang menyala melambangkan cahaya ilmu dan iman yang harus terus dijaga dan disebarkan. Perjalanan pawai menggambarkan perjalanan hidup manusia yang harus selalu diterangi oleh cahaya keimanan.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen untuk memperkuat silaturahmi antar warga. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, pawai obor menjadi wadah bagi masyarakat untuk berkumpul, berinteraksi, dan mempererat tali persaudaraan.

Melalui pawai obor ini, Samarinda tidak hanya menyambut tahun baru Hijriah, tetapi juga melangkah ke depan sebagai kota pusat peradaban dengan tekad untuk menjadi kota yang lebih baik, lebih toleran, dan lebih bersatu. (*)

Exit mobile version