PERKARASamarinda

Pemuda Samarinda Viral Usai Hina Damkar, Dihukum Rasakan Beratnya Jadi Petugas

Samarinda, Sekaltim.co – Seorang pemuda di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) viral lantaran melontarnkan pernyatan hina kepada petugas pemadam kebakaran (Damkar) di media sosial. Namun, dia lalu harus menelan pil pahit akibat pernyataannya itu.

Ucapan tak pantas dna hina petugas Damkar di Samarinda dari pemuda yang bekerja sebagai petugas keamanan atau security di media sosial itu berbuah hukuman sosial: merasakan langsung beratnya menjadi petugas Damkar.

Pemuda dengan akun media sosial @Risky11setter itu sebelumnya melontarkan komentar tak pantas saat petugas Damkar sedang dalam perjalanan menuju lokasi kebakaran.

Ia menyebut petugas lambat, bahkan menghina dengan kata-kata kasar dan menantang agar dirinya “diciduk”.

Tak lama setelah unggahannya menyebar, pemuda tersebut dijemput relawan dan aparat. Ia kemudian diberikan kesempatan merasakan bagaimana beratnya pekerjaan para petugas Damkar.

Tanpa mengenakan seragam alias tanpa pakaian, ia dipaksa memegang selang bertekanan tinggi untuk menyemprotkan air ke titik tertentu.

Namun baru beberapa detik saja, pemuda itu sudah kewalahan. Tangan gemetar, tubuhnya oleng, dan kesulitan mengendalikan nozel air yang deras.

Pemuda itu pun sempat terjatuh setelah menginjak selang air bertekanan tinggi.

Ia kemudian diminta menggulung selang, pekerjaan yang terlihat sederhana namun ternyata membutuhkan tenaga besar.

Aksi pembelajaran sebagai petugas pemadam kebakaran bagi pemuda itu bukan di ruang tertutup. Puluhan pasang mata dan kamera menyorot padanya.

Tak berhenti di situ, pemuda tersebut juga dipertemukan dengan jajaran Damkar, relawan, dan aparat kepolisian. Ia diminta menandatangani surat pernyataan resmi berisi permintaan maaf dan janji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Dalam surat itu, ia menyatakan penyesalan atas perkataannya yang menghina petugas. Ia juga berjanji untuk lebih bijak menggunakan media sosial dan menghargai kerja keras petugas di lapangan.

“Maaf mas, anda harus viral dengan cara seperti ini. Semoga tidak mengulangi lagi,” tulis akun resmi Instagram Damkar Samarinda, Kamis 21 Agustus 2025.

Tindakan aparat dan relawan yang memberi hukuman sosial dinilai tepat. Banyak warganet mengapresiasi aksi humanis tersebut karena memberikan pelajaran langsung tanpa kekerasan.

Menurut warganet, pengalaman itu lebih berharga ketimbang sekadar teguran atau hukuman administratif. Dengan merasakan langsung, pemuda itu bisa memahami betapa beratnya tugas Damkar saat berhadapan dengan kebakaran.

“Bagus, biar tahu kerja Damkar itu berat. Jangan cuma bisa nyinyir di medsos,” komentar salah satu netizen.

Peristiwa pemuda hina petugas Damkar di Samarinda ini menjadi contoh nyata dampak buruk komentar sembrono di media sosial. Apa yang diucapkan di medsos bisa berujung konsekuensi nyata di dunia nyata. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button