Samarinda, SEKALTIM.CO – Pencarian Fahri, bocah berusia 13 tahun yang terseret arus saat berenang di Sungai Mahakam, Teluk Lerong, Kota Samarinda, telah memasuki hari kelima, Rabu 26 Juni 2024. Tim SAR gabungan masih berjuang keras mencari keberadaan korban di tengah berbagai tantangan alam dan cuaca.
Kronologi Kejadian
Peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu, 22 Juni 2024, sekitar pukul 16.10 WITA. Fahri, bersama lima orang temannya, sedang berenang di perairan Sungai Mahakam di sekitar Teluk Lerong. Mereka berniat melawan arus, namun Fahri mulai terbawa arus yang deras.
Teman-teman Fahri berusaha menyelamatkannya dengan melemparkan tali. Meski sempat berhasil memegang tali tersebut, naas tali itu putus.
Seorang warga yang mencoba membantu pun tak sanggup menghampiri Fahri karena derasnya arus. Sejak saat itu, Fahri menghilang terbawa arus Sungai Mahakam.
Upaya Pencarian yang Intensif
Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Efendi, menerangkan bahwa pencarian dimulai sejak hari pertama kejadian. “Ada yang turun langsung ke air dan ada juga yang melakukan koordinasi sebagai tanda awal. Kita sudah lakukan penyelaman di hari pertama dengan dua penyelam dan dua sorti, namun hasilnya nihil,” ucapnya.
Pencarian melibatkan hampir 60 tim relawan SAR yang ada di Samarinda, dengan dukungan berbagai alat utama SAR (ALUT SAR), termasuk:
1. Rubber Boat Basarnas
2. Sea Rider KPLP Dirjen Hubungan Laut
3. Speed Boat Ditpolpairud Polda Kaltim
4. Speed Boat Satpolair Resta Samarinda
5. Rubber Boat Disdamkarmat Kota Samarinda
6. Perahu BPBD Kota Samarinda
7. Dan berbagai alat pendukung lainnya
Strategi Pencarian Hari Kelima
Memasuki hari kelima, tim SAR membagi operasi pencarian menjadi tiga Satuan Reaksi Umum (SRU):
1. SRU I: Melakukan penyisiran di sekitar Lokasi Kejadian Perkara (LKP) menggunakan Rubber Boat Basarnas dan Drone Thermal.
2. SRU II: Melakukan penyisiran dengan jarak ± 4 KM dari LKP ke arah hilir menggunakan Speed Boat Satpolairud.
3. SRU III: Melakukan pencarian menggunakan Echosounder dengan jarak 500 meter dari titik LKP ke arah hilir, dilakukan oleh Tim Agratek Surveyor Indonesia.
Kepala Sesi Operasi, Endrow Sasmita, S.E., M.M., menjelaskan, “Progres pencarian korban hingga hari keempat sejauh 2,5 KM dari LKP. Adapun rencana Operasi SAR hari kelima ini, kami perluas jarak pencarian hingga 4 KM dari LKP.”
Tantangan dalam Pencarian
Endrow mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi tim SAR, di antaranya:
1. Cuaca ekstrim
2. Arus Sungai Mahakam yang deras
3. Tingginya lalu lintas pelayaran di perairan Sungai Mahakam
Penemuan Tak Terduga
Di tengah pencarian Fahri, tim SAR justru menemukan mayat lain di Sungai Mahakam. “Laporan penemuan mayat terapung di daerah Kelurahan Teluk Lerong Ilir (bukan korban yang dicari operasi SAR). Korban diidentifikasi sebagai Rudiyanto, laki-laki, 41 tahun, warga Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda,” demikian keterangan Posko SAR Samarinda.
Harapan dan Doa
Meski pencarian telah memasuki hari kelima, tim SAR dan keluarga Fahri masih menyimpan harapan. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Timur Agus Tianur turut serta dalam pencarian, pada Selasa 25 Juni 2024, menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani kasus ini.
Masyarakat Samarinda dan sekitarnya diimbau untuk tetap waspada saat beraktivitas di sekitar Sungai Mahakam, terutama di musim penghujan ketika arus sungai cenderung deras. Sementara itu, doa dan harapan terus mengalir untuk keselamatan Fahri dan kekuatan bagi keluarganya yang masih menunggu dalam kecemasan.
Tim SAR akan terus melanjutkan pencarian hingga ada perkembangan lebih lanjut. Masyarakat yang memiliki informasi terkait keberadaan Fahri diminta untuk segera menghubungi pihak berwenang. (*)