Penjelasan Rasman Soal Pelatihan Pelatih dan Wasit Squash: Demi Pembibitan dan Pembinaan Atlet
Balikpapan, Sekaltim.co – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah strategis dalam pengembangan olahraga squash dengan menggelar pelatihan pelatih dan wasit di Balikpapan.
Program ini dirancang sebagai bagian dari strategi jangka panjang pembinaan olahraga squash di Kaltim.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memiliki misi ganda.
Menurut Rasman, selain meningkatkan kompetensi pelatih dan wasit, program ini juga bertujuan mengoptimalkan pencarian bakat di tingkat kabupaten/kota.
“Agar pelatihan pelatih dari masing-masing kabupaten/kota, kita berharap mereka sekaligus bisa mencari bibit-bibit unggul atlet-atlet ini di masing-masing kabupaten/kota. Sehingga muncul atlet-atlet yang sumbernya dari kabupaten/kota itu sendiri,” jelasnya saat dihubungi usai pembukaan pelatihan pelatih dan wasit di Balikpapan.
Pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dispora Kaltim Agus Hari Kesuma pada Jumat, 29 November 2024, ini diikuti oleh 40 peserta, terdiri dari 25 pelatih dan 15 wasit yang berasal dari seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Timur.
Pelatihan yang berlangsung pada 28-30 November 2024 ini menjadi momentum penting dalam upaya regenerasi atlet dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang olahraga prestasi.
Squash, yang memiliki kemiripan dengan tenis lapangan namun dimainkan dalam ruangan khusus, masih tergolong olahraga yang belum populer di kalangan masyarakat.
Meski demikian, cabang olahraga ini menyimpan potensi besar dengan tersedianya delapan nomor pertandingan yang bisa diperebutkan dalam berbagai kejuaraan.
Rasman menjelaskan, pihaknya melihat peluang besar dalam pengembangan squash. Dengan delapan nomor yang dipertandingkan, ini membuka kesempatan luas bagi atlet-atlet baru untuk berprestasi.
Ia menekankan pentingnya sosialisasi olahraga ini di sekolah-sekolah untuk memperluas basis pembibitan atlet.
“Biar makin digemari, dan peluangnya banyak. Ada berapa medali yang ada, delapan. Ada 8 nomor tanding yang dipertandingkan. Artinya bahwa ini peluang buat atlet-atlet yang belum terasah di tempat lain,” tambah Rasman.
Di sisi lain, para peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman teknis tentang squash, tetapi juga metodologi pembinaan atlet dan manajemen pertandingan.
Lisensi tingkat provinsi yang akan diperoleh peserta menjadi legitimasi penting dalam pengembangan karier mereka sebagai pelatih dan wasit.
Momentum pelatihan ini juga strategis mengingat Balikpapan akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Squash dalam waktu dekat. Para wasit yang mengikuti pelatihan akan langsung mendapat kesempatan untuk mempraktikkan ilmu mereka dalam event nasional tersebut.(Adv/DisporaKaltim)