Penyelamatan 11 Nelayan Bontang yang Terapung Akibat Kapal Dihantam Ombak Besar

Bontang, SEKALTIM.CO – Sebuah insiden terjadi di perairan Tanjung Santan Laut, Kutai Timur, pada Minggu 24 Maret 2024, pukul 20.30 WITA. Sebuah kapal nelayan dari Bontang mengalami tenggelam akibat hantaman ombak besar. Para nelayan pun dilaporkan terapung di rakit selama -+12 jam.

Namun, berkat upaya penyelamatan yang cepat dan terkoordinasi, 11 nelayan yang berada di atas kapal berhasil diselamatkan.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pilot Station Muara Berau menerima laporan insiden tersebut pada pukul 23.45 WITA. Menurut laporan, 11 orang nelayan sempat terombang-ambing akibat kapal mereka yang tenggelam.

Begitu menerima laporan, KSOP Pilot Station Muara Berau segera mengoordinasikan upaya penyelamatan. Kapal Tug Boat Radiance 03, yang kebetulan sedang berlayar menuju Surabaya, menjadi kapal pertama yang menolong para nelayan tersebut.

Karena tujuan akhir Kapal Tug Boat Radiance 03 dengan Kapten Fekky Lumakeky Berhimpong adalah Surabaya, para nelayan kemudian dipindahkan ke Kapal LCT Line Star 88 yang sedang membawa alat berat dari Balikpapan menuju Pelabuhan (Jetty) Indominco Bontang. Koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait memungkinkan proses pemindahan para nelayan berjalan lancar.

KSOP Kota Bontang kemudian berkoordinasi dengan para kru kapal dan melakukan penjemputan langsung dari Pelabuhan Tanjung Laut ke Pelabuhan Indominco Bontang.
Setelah tiba di Bontang, para nelayan menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi mereka baik-baik saja setelah insiden tersebut.

Tim lapangan yang terlibat dalam penanganan insiden ini terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dikomandoi oleh Syamsudin, Basarnas, KSOP Kelas II, PSC 119 Dinas Kesehatan, Puskesmas BS 1, Puskesmas BU 2, Puskesmas BU 1, dan PT. Indominco Mandiri.

“Semua selamat dan sekarang sudah kembali, sebelum balik ke Bontang diperiksa kesehatannya. Dan di KSOP langsung ada keluarga korban juga,” jelas Kepala Bidang Pencegahan Dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Eko Mashudi.

Aksi cepat dari pihak-pihak terkait, seperti KSOP, Basarnas, BPBD, dan pihak kesehatan, memastikan keselamatan para nelayan menjadi prioritas utama.

Selain itu, peran vital yang dimainkan oleh Kapal Tug Boat Radiance 03 dan Kapal LCT Line Star 88 dalam menyelamatkan para nelayan patut diapresiasi. Solidaritas dan kerjasama antara semua pihak yang terlibat menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan insiden ini.

Sebelumnya, 9 nelayan sempat dilaporkan hilang akibat hantaman ombak besar di perairan Tanjung Santan tersebut. Kini seluruh nelayan berjumlah 11 orang tersebut telah selamat. (*)

Exit mobile version