PPU, SEKALTIM.CO – PT Kilang Pertamina Balikpapan menanam 1.000 bibit mangrove di kawasan Pantai Gelora, Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Penanaman mangrove ini digelar Selasa 12 Desember 2023, sekaligus peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia.
Vice President Corporate Secretary Kilang Balikpapan Asep Sulaeman menegaskan, kegiatan penanaman pohon kali ini bukan sekadar seremonial belaka. Pihaknya berkomitmen penuh merealisasikan target penanaman dan akan rutin memantau tumbuh kembangnya bibit mangrove tersebut.
“Ini perdana dilakukan Kilang Pertamina Balikpapan di PPU. Kami pastikan ini bukan sekadar seremonial, karena tiap 3 bulan akan kami pantau perkembangannya,” tegas Asep.
Ajak Masyarakat Jaga dan Lestarikan Mangrove
Asep Sulaeman mengajak seluruh pihak, baik pemerintah daerah, dunia usaha, hingga masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pelestarian mangrove. Salah satunya dengan tidak melakukan penebangan liar yang bisa merusak ekosistem hutan bakau.
“Mari bersama kita lindungi mangrove, baik kuantitas maupun kualitasnya, demi kelestarian ekosistem pantai dan laut,” imbuhnya.
Hadir mendampingi dalam kegiatan tersebut, jajaran manajemen Kilang Balikpapan dan perwakilan Forkopimda serta masyarakat Kabupaten PPU. Mereka menyambut baik upaya yang digagas Kilang Balikpapan dalam hal penghijauan pesisir pantai Penajam Paser Utara.
Pemkab PPU Dukung Upaya Lindungi Ekosistem Mangrove
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU Tita Deritayanti menyampaikan apresiasinya atas kepedulian yang ditunjukkan Pertamina dalam pelestarian lingkungan dan ekosistem pesisir. Ia berharap, penanaman bibit pohon mangrove ini bisa memberi manfaat jangka panjang.
“Pengembangan dan perlindungan ekosistem mangrove di sini sangat penting karena PPU memiliki potensi hutan mangrove yang luas. Semoga kegiatan ini bukan hanya seremonial tapi bisa berkelanjutan,” harap Tita.
Dia pun menyampaikan himbauan Penjabat Bupati PPU Makmur Marbun agar kegiatan serupa melibatkan peran serta masyarakat melalui kelompok nelayan dan pembudidaya ikan. Dengan begitu, kesadaran mereka soal arti penting ekosistem mangrove bisa terbangun.
“Dengan pelibatan masyarakat pesisir melalui CSR, diharapkan timbul kepedulian untuk menjaga mangrove demi kelestarian sumber penghidupan mereka,” imbuh Tita.
1.000 Bibit Mangrove untuk Rehabilitasi Pesisir Penajam
Diketahui, kegiatan penanaman 1.000 bibit mangrove ini sekaligus upaya Kilang Pertamina Balikpapan dalam merehabilitasi pesisir Pantai Gelora yang sempat mengalami abrasi. Di mana kerusakan ekosistem bakau di sana cukup parah akibat hantaman gelombang laut.
Melalui penanaman kembali bibit-bibit mangrove ini diharapkan bisa memperkuat benteng alami yang melindungi garis pantai Desa Api-Api dari hantaman ombak. Sehingga kerusakan akibat abrasi bisa ditekan.
Tita Deritayanti pun optimistis kegiatan reboisasi bakau yang digagas Pertamina ini bisa menuai hasil positif di kemudian hari. Menurutnya, upaya penghijauan pesisir juga bisa membuka peluang ekowisata serta konservasi terumbu karang.
“Kegiatan ini diharapkan bisa memberi manfaat untuk konservasi lingkungan hidup, pengembangan ekowisata, serta upaya pelestarian ekosistem pesisir yang berkelanjutan,” pungkas Tita.
Komitmen PT Kilang Pertamina Balikpapan dalam penanaman 1.000 bibit mangrove guna rehabilitasi lingkungan pesisir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur diharapkan meningkatkan kepedulian BUMN sekaligus memacu kesadaran masyarakat untuk turut menjaga kelestarian ekosistem pesisir. (*)