NUSANTARA

Pesan Presiden Prabowo saat Rapat Penanganan Bencana Sumatera di Aceh, Bangga tapi Waspada Korupsi

Sekaltim.co – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan arahan tegas sekaligus penuh empati terkait penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam rapat koordinasi di Banda Aceh, Minggu malam, 7 Desember 2025, disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden. Prabowo menegaskan bahwa seluruh elemen pemerintah harus bergerak cepat, transparan, dan kompak dalam pemulihan wilayah terdampak.

Prabowo membuka arahannya saat rapat di Banda Aceh itu dengan menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja keras semua pihak yang masih berjibaku di lapangan. Di hadapan para pejabat pusat dan daerah, ia memuji sinergi TNI, Polri, BNPB, PLN, Kemensos, tenaga medis, hingga relawan lokal yang disebutnya bekerja tanpa lelah untuk membantu warga terdampak.

“Saya lihat di lapangan semua kompak, semua lembaga bergerak. Saya tanya prajurit, ada yang sudah tujuh sampai delapan hari bekerja. Terima kasih,” ucap Prabowo.

Presiden menekankan perlunya penanganan cepat terhadap kebutuhan dasar para pengungsi, seperti obat-obatan dan pakaian.

Ia bahkan mendorong agar program khusus distribusi pakaian dilakukan secara terstruktur, termasuk membuka ruang partisipasi masyarakat dan industri garmen nasional.

Menurut Prabowo, krisis ini bukan hanya bencana, tetapi sekaligus uji solidaritas sosial dan ketahanan bangsa. “Saya kira bisa tunjukkan gotong royong kita, solidaritas sosial kita,” katanya.

Prabowo juga menyinggung perlunya manajemen yang lebih teliti, agar bantuan benar-benar sampai ke warga yang membutuhkan. Ia menegaskan tidak ingin ada warga yang kesulitan karena distribusi lambat atau tidak tepat sasaran.

“Kita akan lebih teliti dalam manajemen ini, ya. Jangan sampai ada yang dibutuhkan rakyat tidak sampai,” kata Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengeluarkan peringatan keras dan mengingatkan agar tidak terjadi penyelewengan anggaran dan praktik korupsi di pemerintahan.

Terutama, karena menurutnya, kondisi keuangan tanpa korupsi sangat dibutuhkan terutama di saat menghadapi bencana seperti di Aceh, Sumut, dan Sumbar saat ini.

“Saya ingatkan tidak boleh ada penyelewengan, tidak boleh ada korupsi di semua entitas pemerintahan. Karena ini buktinya, kita butuh setiap kemampuan kita, kita butuh setiap uang kita untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan rakyat,” kata Prabowo.

“Jadi ini salah satu saya ingatkan kembali semua menteri, semua pejabat, semua pimpinan, waspada. Periksa jajaranmu, periksa proyek-proyek yang kalian bertanggung jawab,” ungkapnya lagi.

Ia menegaskan akan mengambil tindakan tegas jika ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi.

“Saya tidak mau ada pihak-pihak yang menggunakan bencana ini untuk memperkaya diri. Jangan ada mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat,” tegasnya. Presiden meminta aparat kepolisian dan kepala daerah untuk aktif mengawasi, memeriksa, dan menindak pelaku kecurangan.

Di akhir pertemuan, Prabowo menghubungi Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, yang wilayahnya masih terisolir, melalui sambungan video. Dalam percakapan singkat itu, ia menyampaikan dukungan moral dan janji untuk segera mengunjungi daerah tersebut.

“Saya akan berusaha nengok kalian kesempatan pertama. Kalau bupati masih senyum, saya tenang,” ujar Prabowo dengan nada haru. Ucapan itu dijawab sang bupati, “Masih senyum, kita kuat Pak Presiden.”

Presiden Prabowo menutup arahannya saat rapat di Aceh dengan berdoa agar seluruh masyarakat Indonesia diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan. Ia kembali menegaskan rasa bangga terhadap para petugas dan relawan. “Saya bangga dengan pengabdian saudara-saudara. Terima kasih,” tutupnya dengan nada bergetar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button