ANEKAKubar

Pesta Sua Doyo 2025 Merayakan Keindahan Warisan Dayak Benuaq di Kutai Barat

Kubar, Sekaltim.co – Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim) bersiap menyambut perayaan budaya spektakuler Pesta Sua Doyo 2025 yang akan digelar pada 24–26 November 2025 di Desa Budaya Tanjung Isuy, Kecamatan Jempang.

Pesta Sua Doyo 2025 ini akan berlangsung di Lapangan Sepak Bola Tumenggung Marta, menghadirkan semangat pelestarian budaya sekaligus kebanggaan masyarakat Dayak Benuaq.

Pesta budaya ini bukan sekadar hiburan. Ia adalah ruang ekspresi, tempat di mana kearifan lokal, kesenian, dan tradisi turun-temurun berpadu dalam harmoni.

Dengan dukungan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Pesta Sua Doyo 2025 menjadi wujud nyata bagaimana budaya dapat menjadi jalan pembangunan yang berakar pada identitas masyarakat.

Doyo: Simbol Keindahan dan Ketekunan

Pesta Sua Doyo 2025 merayakan “Sua Doyo” yang diambil dari kain tenun doyo, warisan budaya khas Dayak Benuaq yang terkenal karena keindahan motif dan proses pembuatannya yang rumit.

Benang-benang alami dari daun doyo dirajut dengan kesabaran dan nilai spiritual yang tinggi.

Tiap helai tenun tidak hanya memuat warna dan pola, tetapi juga kisah tentang leluhur, alam, dan kehidupan masyarakat Dayak.

Melalui pameran produk doyo, pengunjung akan diajak memahami filosofi di balik setiap motif. Tenun ini bukan sekadar kain, tetapi simbol keterikatan manusia dengan alam dan leluhurnya.

Rangkaian Acara Penuh Makna

Selama tiga hari penyelenggaraan, pengunjung akan disuguhi berbagai kegiatan menarik, seperti:

1. Panggung Busana Doyo, menampilkan kreasi busana etnik modern dari kain doyo.
2. Upacara penyambutan adat suku Dayak Benuaq, menyuguhkan prosesi sakral yang penuh makna.
3. Beluraat atau makan bersama, simbol kebersamaan dan gotong royong masyarakat adat.
4. Pertunjukan drama tari Sua Doyo, memadukan seni tari, musik, dan cerita rakyat Dayak.
5. Pemutaran film dokumenter “Daya Doyo” dan pameran foto doyo yang memperlihatkan proses pembuatan tenun serta kehidupan masyarakat pengrajin.
6. Sarasehan dan diskusi budaya, menjadi ruang bertukar gagasan antar pelaku seni, budayawan, dan masyarakat.
7. Pertunjukan musik tradisional dan tari-tarian khas Dayak, menggugah semangat cinta budaya lokal.
8. Bazaar dan kuliner tradisional, memanjakan lidah dengan cita rasa khas pedalaman Kalimantan.

Tak hanya itu, ada juga perjalanan wisata doyo dan telling story, membawa pengunjung berpetualang menyusuri alam dan kisah legenda yang hidup di sekitar Danau Jempang.

Tanjung Isuy, Desa Budaya di Tepian Danau Jempang

Desa Budaya Tanjung Isuy bukan tempat sembarangan. Terletak di tepi Danau Jempang, desa ini telah lama dikenal sebagai pusat kebudayaan Dayak Benuaq.

Rumah-rumah adat berjajar rapi, ritual tradisional masih lestari, dan masyarakatnya hidup dalam harmoni dengan alam.

Tanjung Isuy juga dikenal sebagai desa pemajuan kebudayaan, salah satu dari 10 desa terpilih dalam program aktivasi kebudayaan nasional.

Program ini bertujuan merangkai potensi lokal secara maksimal, menggerakkan masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan melalui jalur kebudayaan.

Budaya Sebagai Jalan Pembangunan

Pesta Sua Doyo 2025 adalah bukti bahwa pembangunan tak harus selalu berwujud beton dan gedung tinggi. Di sini, pembangunan hadir dalam bentuk pelestarian nilai, peningkatan ekonomi kreatif, dan kebanggaan identitas.

Melalui kegiatan Pesta Sua Doyo 2025, masyarakat desa mendapat ruang untuk mengekspresikan karya dan mendapatkan manfaat ekonomi dari sektor pariwisata budaya. Bagi kamu pencinta budaya dan petualangan, Pesta Sua Doyo 2025 wajib masuk daftar kunjungan akhir tahunmu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button