Pidato Kenegaraan Terakhir Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR DPR DPD RI, Meminta Maaf Kepada Seluruh Rakyat
Jakarta, Sekaltim.co – Pada Jumat, 16 Agustus 2024, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan pidato kenegaraan terakhirnya dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI serta DPD RI.
Pidato yang disiarkan langsung di kanal Youtube DPR RI ini menjadi momen bersejarah, mengingat Jokowi telah memimpin Indonesia selama dua periode, sejak tahun 2014 hingga 2024. Di periode kedua ini, 2019-2024, Presiden Joko Widodo memimpin bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Dalam pidato yang penuh dengan refleksi dan emosional tersebut, Presiden Jokowi mengakui bahwa meskipun telah menjalani masa jabatan selama 10 tahun, masih banyak persoalan bangsa yang belum terselesaikan.
“Sepuluh tahun bukanlah waktu yang panjang untuk mengurai segala persoalan bangsa. Saya dan Prof. Ma’ruf Amin mohon maaf atas setiap harapan yang belum tercapai. Sekali lagi, kami mohon maaf. Ini adalah yang terbaik yang bisa kami upayakan bagi rakyat dan bangsa Indonesia,” ujar Jokowi.
Penghormatan dan Harapan kepada Presiden Terpilih
Dalam pidatonya, Jokowi juga menyampaikan pesan khusus kepada Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, yang akan menggantikan dirinya mulai Oktober 2024.
“Kepada Presiden Terpilih, Bapak Jenderal TNI Prabowo Subianto, tahun depan Bapak yang akan menyampaikan pidato kenegaraan. Nanti pada tanggal 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prbowo Subianto,” kata Jokowi, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Pidato ini mendapatkan standing ovation dari para anggota parlemen dan tamu undangan yang hadir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Momen tersebut menjadi penanda berakhirnya era kepemimpinan Jokowi yang telah membawa banyak perubahan, meskipun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diteruskan oleh pemerintahan berikutnya.
Dalam sidang yang diadakan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta ini, Presiden Terpilih Prabowo Subianto turut hadir dan mendapatkan tepuk tangan dari para hadirin.
Kehadiran Prabowo di acara ini menandakan transisi yang damai dan terhormat dalam kepemimpinan nasional, yang diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Sidang Tahunan MPR RI: Momen Refleksi dan Transparansi
Pidato Kenegaraan Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI merupakan momen penting dalam kalender kenegaraan Indonesia.
Acara ini memberikan wadah bagi Presiden untuk menyampaikan berbagai capaian pemerintah, tantangan yang dihadapi bangsa, serta arah kebijakan dan program prioritas yang akan dijalankan ke depan.
Melalui pidato ini, Presiden tidak hanya memberikan laporan kepada rakyat Indonesia, tetapi juga memperkuat komitmen untuk terus membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Rancangan APBN 2025 dan Nota Keuangan
Selain menyampaikan pidato kenegaraan, Presiden Jokowi juga menyampaikan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2024-2025.
RUU APBN 2025 ini akan menjadi kerangka kerja bagi pemerintah dalam mengelola keuangan negara di tahun mendatang, yang diharapkan dapat menopang pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pidato kenegaraan terakhir Jokowi ini tidak hanya menjadi momen refleksi atas perjalanan 10 tahun kepemimpinannya, tetapi juga menjadi penanda awal bagi babak baru dalam sejarah Indonesia. (*)